- AP Photo/Richard Drew
VIVAnews - Investor di bursa Wall Street mengakhiri reli indeks harga saham industri Dow Jones, yang telah berlangsung selama empat hari. Terhentinya reli Dow dan berlanjutnya penurunan indeks-indeks lain disebabkan konfirmasi terkini dari Bank Sentral AS, The Fed, bahwa pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam memang tengah melambat.
Pada penutupan transaksi Rabu sore waktu New York (Kamis dini hari WIB), indeks Dow turun 39,81 poin (0,4 persen) menjadi 10.497,88. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 7,71 poin (0,7 persen) menjadi 1.106,13. Begitu pula dengan indeks komposit Nasdaq, turun 23,69 poin (1 persen) menjadi 2.264,56.
Dalam laporan yang terkenal dengan sebutan "Beige Book," The Fed mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di sejumlah kota seperti Cleveland dan Kansas City tak mengalami lonjakan berarti. Bahkan pertumbuhan di Atlanta dan Chicago tengah melambat. Aktivitas ekonomi di tempat-tempat lain dikatagorikan "sedang-sedang saja."
Kinerja sektor manufaktur di sejumlah kota seperti New York, Cleveland, Kansas City, Chicago, Atlanta, dan Richmond diberitakan tengah melambat.
Sebenarnya laporan demikian tidak mengejutkan para investor. Namun, mereka kecewa begitu mendengar pernyataan The Fed yang memastikan bahwa pemulihan ekonomi berjalan lambat. "Itu sama saja menegaskan bahwa ekonomi tidak bangkit sebesar yang kita harapkan," kata Ryan Detrick, pengamat dari Schaeffer's Investment Research.
Namun, di sisi lain, Deitrick menilai bahwa wajar saja bila semua indeks tengah menurun. Pasalnya, para trader merasa sudah waktunya untuk aksi ambil untung setelah Wall Street mengalami reli yang memuaskan dalam beberapa hari terakhir. (Associated Press)
Prodi Teknik Sipil dan Elektro UMB Raih Akreditasi Unggul
Pencapaian program studi Teknik Sipil dan Elektro tersebut, semakin memantapkan posisi Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana sebagai salah satu fakultas teknik terbaik.
