Kandidat Gubernur BI

Lolos di Komisi, Darmin Alot di Paripurna DPR

Darmin Nasution Ikuti Uji Kelayakan Cagub Bank Indonesia
Sumber :
  • Antara/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Meski lolos dalam fit and proper test di Komisi Keuangan DPR, jalan Darmin Nasution sebagai kandidat Gubernur BI masih belum mulus. Rapat Paripurna DPR hari ini yang membahas mengenai persetujuan Darmin Nasution berjalan alot.

Hujan interupsi mewarnai pembahasan tersebut karena tak menyetujui Darmin yang diduga memiliki kasus hukum. Rapat diskors sementara untuk melakukan rapat pimpinan fraksi.

Hasil Komisi XI dibacakan oleh Wakil Ketua Komisi XI Surachman Hidayat yang menyatakan berdasarkan hasil fit and proper test menyetujui secara aklamasi dengan 9 catatan. Namun hasil tersebut diinterupsi oleh anggota dewan yang lain.

Interupsi pertama datang dari Bambang Soesatyo dari Partai Golkar yang menyatakan jika DPR menyetujui Darmin maka dengan sengaja menempatkan Bank Sentral ke zona degradasi. Alasannya, jika Gubernur BI terpilih dengan catatan dan kemudian bermasalah akan menjadi catatan sejarah jika bermasalah hukum.

Dia mengingatkan Darmin diduga memiliki keterlibatan dalam kasus Bailout Bank Century, kasus pajak Wilmar, pajak Halliburton dan Paulus Tumewu.

Selain Bambang Soesatyo, politisi PKB Lili Wahid juga tak setuju Darmin menjadi Gubernur BI. Alasannya, memilih Darmin seperti bom waktu karena memilih orang yang bermasalah. Begitu juga dengan politis Hanura Syarifudin yang menyatakan hal ini merupakan ironi karena DPR sebelumnya menyatakan Darmin terlibat dalam kasus Bank Century.

Politisi Gandung Pardiman juga menyatakan hal serupa, adanya catatan adalah hal yang tak masuk akal. Bahkan dia menuding ada sesuatu dibalik keputusan Komisi XI. "Kalau aklamasi, ada apa-apanya," ujar Gandung dalam sidang Paripurna DPR di Jakarta Kamis 29 Juli 2010.

Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Kosasih mengatakan keputusan Komisi XI secara aklamasi dengan catatan merupakan dua poin yang tak bisa dipisahkan. Dia juga membantah ada "udang dibalik batu" seperti yang dituduhkan Gadung Pardiman. "Kalau ada bukti silahkan cari, kami juga siap menerima sanksi," ujarnya.

Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri
Suasana Shibuya Scramble Crossing, Tokyo, Jepang, di malam hari.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

Kedutaan Besar Jepang membuka tawaran beasiswa kepada siswa-siswi Indonesia lulusan SMA/SMK dan sederajat untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas di Jepang.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024