- Banjir Ambarita | Papua
VIVAnews - Ardiansyah wartawan TV Merauke hingga saat ini dinyatakan hilang. Upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR dan polisi belum membuahkan hasil.
Dari data yang berhasil dihimpun, Ardiansyah yang sebelumnya adalah kontributorĀ antv di Merauke, diketahui hilang sejak Rabu 28 Juli 2010 sekitar pukul 18.00 WIT.
Saat itu, sepeda motor dan helmnya ditemukan di Jembatan Tuju Wali-wali Merauke.
Awalnya dilakukan pencarian di sekitar lokasi tapi hasilnya nihil. Lantas, pihak keluarga melaporkan kejadian itu ke Polisi dan SAR.
Pencarian kemudian dilakukan, tapi hingga Kamis 29 Juli 2010 malam iniĀ belum membuahkan hasil.
"Rekan-rekan jurnalis yang ada di Merauke juga turut mencari, tapi belum ada hasil," ujar Pemimpin Redaksi Papua Selatan Pos, Raymond saat dihubungi via telepon selulernya.
Raymond mengaku belum diketahui penyebab hilangnya Ardiansyah. "Kami belum tahu secara pasti apa penyebab hilangnya rekan kami itu, yang jelas, hanya motor dan helmnya yang ditemukan di Jembatan Tuju Wali-wali," jelasnya.
Ditanya apakah ada kaitannya dengan aksi teror ancaman pembunuhan yang sebelumnya diterima jurnalis Merauke, Raymond tidak bisa memastikan.
"Kami belum mengetahui secara pasti motifnya, karena masih dilakukan pencarian,"tukasnya.
Sementara Juru Bicara Polda Papua, Kombes Wachyono mengakui ada laporan wartawan hilang.
"Jajaran kami masih melakukan pencarian dengan tim SAR. Motifnya belum diketahui, hanya motor dan helm korban yang ditemukan di lokasi dan saat ini sudah diamankan," ujar Wachyono.
Wachyono juga mengakui, pihaknya sedang menyelidiki laporan sejumlah jurnalis di Merauke, terkait teror ancaman pembunuhan yang mereka terima.
"Polres Merauke sudah terima laporan para wartawan yang diteror, dan saat ini menindaklanjuti dengan melakukan pencarian," tandasnya.
Selain Ardiansyah yang hilang, jurnalis Merauke juga mendapat ancaman teror pembunuhan. Antara lain, Lala dari harian Bintang Papua, Raymond dari harian Papua Selatan Pos, serta wartawan bernama Julius Sulo. Ada indikasi teror ancaman itu, terkait pemberitaan pengerusakan Baliho Pemilukada Kabupaten Merauke. (umi)
Laporan: Banjir Ambarita| Papua