Manufaktur Jepang Merosot, Saham Asia Melemah

Kegelisahan para pialang di bursa saham Tokyo
Sumber :
  • AP Photo/Katsumi Kasahara

VIVAnews - Para trader di sejumlah bursa saham utama di Asia menutup perdagangan pekan ini dengan hasil yang mengecewakan. Penurunan terjadi saat kurs yen atas dolar menguat dan munculnya data yang tidak menggembirakan di kawasan regional maupun di AS jelang pengumuman tingkat pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam selama triwulan kedua tahun ini.

Pada perdagangan Jumat sore, 30 Juli 2010, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 164,94 poin (1,7 persen) menjadi 9.531,44. Penurunan di bursa Jepang terjadi setelah pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa produksi di sektor industri Juni lalu turun 1,5 persen dari bulan sebelumnya, sedangkan harga konsumen turun untuk 16 bulan berturut-turut.

Para eksportir Jepang pun terpukul setelah melihat kurs dolar atas yen pada transaksi Kamis malam waktu New York (Jumat pagi WIB), turun dari 86,72 yen menjadi 86,38 yen.

Bursa di Korea Selatan mengalami penurunan indeks sebesar 0,8 persen menjadi 1.756,70. Penurunan indeks saham di Jepang dan Korsel menandakan bahwa investor kali ini tidak begitu terpengaruh atas sejumlah laporan positif di sektor korporat masing-masing. Padahal perusahaan besar seperti Samsung dari Korsel dan sejumlah produsen elektronik dan otomotif asal Jepang mencatat pendapatan yang besar dalam tiga bulan terakhir.

Penurunan indeks juga melanda bursa saham di Australia (0,7 persen), China (1,2 persen), Taiwan, Singapura, dan India. Sebaliknya, bursa di Malaysia dan Selandia Baru, dan Vietnam mengalami kenaikan.

Seperti di Wall Street dini hari tadi, para investor di bursa-bursa Asia kecewa dengan laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS. Jumlah pemohon baru tunjangan pengangguran per pekan lalu hanya turun 11.000 orang menjadi 457.000 pendaftar. Bagi pelaku pasar saham, penurunan itu masih terasa kecil.
  
Kini, menurut pengamat, perhatian para investor tertuju pada laporan pertumbuhan ekonomi di AS selama tiga bulan terakhir, yang akan diumumkan pada Jumat pagi waktu setempat.

Bila angka produk domestik bruto (GDP) yang akan diumumkan nanti memperkuat laporan The Fed - bahwa pemulihan ekonomi di AS tengah berjalan lemah - maka bukan tidak mungkin indeks harga saham di Wall Street dan tempat-tempat lain kembali turun. (Associated Press)

Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta: Ada MPV Mewah dan Hatchback Keren
Ganjar dan Mahfud di MK

Ganjar Tak Datang saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres Terpilih

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo tak menghadiri penetapan Presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di KPU RI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024