Penjualan Domestik Pacu Laba Indocement

Tumpukan semen di sebuah gudang di Jakarta
Sumber :
  • richarddetrich.files

VIVAnews - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membukukan laba bersih Rp1,64 triliun pada semester I-2010. Perolehan laba itu naik 39,9 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp1,17 triliun.

Sekretaris Perusahaan Indocement, Danny Handayani, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 30 Juli 2010 mengatakan, peningkatan laba ditopang volume penjualan domestik yang naik hingga 17,1 persen menjadi 6,3 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, pasar domestik tumbuh 11,5 persen, sehingga meningkatkan pangsa pasar perseroan menjadi 31,2 persen.

Namun, penjualan ekspor perseroan turun 39,1 persen menjadi 0,47 juta ton dibandingkan tahun lalu 0,77 juta ton. Total volume penjualan pada semester I-2010 menjadi 6,7 juta ton atau lebih tinggi 10 persen dari periode sama tahun lalu 6,1 juta ton.

Pendapatan bersih selama periode itu meningkat sebesar 11,8 persen menjadi Rp5,36 triliun dibanding sebelumnya Rp4,79 triliun. Marjin laba kotor naik menjadi 51,7 persen dari 46,7 persen atau mencapai Rp2,77 triliun dari sebelumnya Rp2,24 triliun.

Beban usaha naik sebesar 17,8 persen menjadi Rp722 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp612 miliar disebabkan kenaikan biaya logistik mengikuti peningkatan volume penjualan dan meningkatnya penjualan di luar Jawa.

Karena itu, laba usaha naik 26 persen menjadi Rp2,05 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp1,62 triliun. Marjin laba usaha naik dari 34 persen menjadi 38,3 persen. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga meningkat sebesar 24 persen menjadi Rp2,35 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp1,89 triliun.

Sementara itu, EBITDA marjin naik dari 39,6 persen menjadi 43,9 persen. Selanjutnya, laba bersih meningkat sebesar 39,9 persen menjadi Rp1,64 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp1,17 triliun.

Belanja modal (capital expenditure/capex) untuk 2010 diperkirakan sekitar US$75-80 juta, termasuk biaya pembangunan cement mills baru di Cirebon dengan kapasitas 1,5 juta ton yang akan beroperasi secara komersial pada semester II-2010.

Selain itu, capex untuk beberapa proyek guna meningkatkan kinerja logistik, batching plant, dan truk mixer yang baru untuk concrete business.

PSI Ajukan 10 Gugatan Hasil Pileg, MK Pastikan Anwar Usman Tak Ikut Tangani

Praktisi pasar modal PT Erdhika Elit Sekuritas, Raini Harto, menilai dengan beberapa proyek yang belum terealisasi, kinerja Indocement pada semester I-2010 semestinya bisa meningkat lebih tinggi.

"Apalagi, di Pulau Jawa, permintaan semen merek Indocement masih cukup besar," kata Raini kepada VIVAnews.

Menurut dia, beberapa proyek jalan tol serta perkantoran akan memicu permintaan semen curah. Meski demikian, bila dibanding pesaingnya, PT Semen Gresik Tbk, kinerja Indocement masih lebih rendah.

Sementara itu, menurut analisis PT Reliance Securities Tbk, dengan price to earning ratio (PER) 20,5 kali dan price to book value (PBV) 5,4 kali, valuasi saham Indocement sudah cukup mahal.

PER saham Indocement masih lebih tinggi dibanding PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sebesar 18,5 kali dan Semen Gresik 15,8 kali. Namun, target harga saham Indocement diperkirakan masih dapat naik hingga Rp19.000 per unit.

Haru, Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Menangis Saat Pertama Dengar Suara Anak Perempuannya
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo

Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024