Mirza: Penyederhanaan Rupiah, Tak Ada Gunanya

Mirza Adityaswara
Sumber :
  • facebook.com

VIVAnews - Kalangan analis menilai usulan bank sentral untuk menyederhanakan nilai mata uang (redenominasi) rupiah tidak perlu dilakukan. Apalagi, usulan itu mencuat dalam situasi yang tidak tepat.

"Itu tidak perlu dilakukan. Sebab, itu tidak berarti apa-apa, kenapa musti merencanakan redenominasi segala," ujar Kepala Ekonom Grup Bank Mandiri, Mirza Adityaswara kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 3 Agustus 2010. "Redenominasi juga tidak ada gunanya."

Redenominasi adalah penyederhanaan penyebutan satuan harga maupun nilai mata uang. Maksudnya, pecahan mata uang disederhanakan tanpa mengurangi nilai dari uang. Nilai mata uang tetap sama meski angka nolnya berkurang. Misalnya, Rp1000 menjadi Rp1, sedangkan Rp1 juta menjadi Rp1000.

Mirza menekankan penyederhanaan rupiah cuma berarti untuk mengubah secara psikologis agar rupiah tidak lagi kelihatan terlalu murah seperti sekarang. Padahal, itu tidak berarti apa-apa. Sama seperti halnya stock split atau pemecahan saham, jumlah sahamnya berubah, tetapi secara nilai tetap sama. "Jadi, ngapain mikirin yang gitu."

Untuk saat ini, dia menekankan banyak hal yang jauh lebih penting dipikirkan oleh Bank Indonesia. Itu adalah soal inflasi yang tinggi. Pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin menyebutkan laju inflasi Juli mencapai 1,57 persen atau tertinggi sepanjang 2010. Inflasi Januari-Juli juga sudah mencapai 4,02 persen.

"Ini, masalah inflasi jauh lebih penting dipikirkan," kata dia. Sebab, jika tidak dikendalikan, maka suku bunga bisa naik kembali. "Itu lebih mengkhawatirkan."

Persoalan besar lainnya adalah masalah pendanaan infrastruktur. Sampai sekarang, pembangunan infrastruktur masih menghadapi berbagai kendala, termasuk soal pembiayaannya. "Kenapa bukan itu yang diprioritaskan."

Begitupun dengan masalah undisbursed loan atau pinjaman yang belum dicairkan oleh perbankan. Padahal, jumlahnya sangat besar dan musti dicarikan solusinya. "Jadi, jangan cuma bikin masyarakat resah, masalah penting malah diabaikan."

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya
PT Pos Indonesia (Persero) Salurkan Bansos dan PKH ke 2.500 Keluarga Penerima Manfaat

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

PT Pos Indonesia (Persero) kembali menyalurkan bansos sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024