- Antara/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Kendati mendapat tentangan dan protes dari sejumlah kalangan, Bank Indonesia akan terus berjalan dengan rencana penyederhanaan nilai nominal uang rupiah (redenominasi).
Gubernur BI Darmin Nasution menekankan studi soal konsep redenominasi sudah final. BI tinggal menunggu studi mengenai bagaimana sosialisasi dan sistem informasi perbankan yang akan berubah terkait proses ini.
"Sebenarnya secara garis besar sudah selesai, tinggal bagaimana kebijakan sosialisasinya bagaimana, ke daerah bagaimana," ujarnya.
Menurut Darmin, studi yang belum dilakukan adalah bagaimana mensosialisasikan. Namun untuk konsep pelaksanaan redenominasi rupiah sudah final.
Menurutnya studi tersebut paling lambat akhir tahun, dan akan dipercepat. Setelah studi sosialisasi final, selanjutnya akan dibicarakan dengan pemerintah dan DPR.
"Kalau disetujui ya mudah-mudahan bisa dimasukkan sebagai Daftar Inventarisasi Masalah (DIM)."
Sementara dari sisi biaya sosialisasi, BI mengandalkan Kantor Bank Indonesia di daerah. Sedangkan untuk biaya pencetakan uang, sebenarnya tak menambah banyak biaya karena setiap tahun BI menarik uang lusuh dan rusak dan diganti dengan uang rupiah baru.
"Namun itu bertahap 3 tahun perhitungan, selama ini uang lama juga bertahan 3 tahun, jadi tidak ada tambahan," ujarnya. (hs)