VIVAnews - PT Medco Energi Internasional Tbk memperkirakan harga rata-rata minyak mentah hingga akhir tahun mencapai US$70-80 per barel.
"Harga minyak kita mengikuti pasar, yakni Indonesian Crude Price," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO), Medco Energi, Darmoyo Doyoatmojo di Jakarta, Jumat 6 Agustus 2010.
Dia mengatakan, hingga akhir tahun ini, produksi minyak dan gas Medco tidak akan meningkat signifikan. "Cenderung sama dengan tahun lalu," ujar dia.
Direktur Keuangan Medco, Cyrill Noerhadi, menambahkan, perseroan berharap pada kenaikan harga minyak. "Kas kita naik 28 persen pada semester pertama karena kenaikan harga (minyak)," ujar dia.
Selama enam bulan pertama 2010, Medco Energi Internasional mencatat pendapatan usaha sebesar US$397,09 juta, atau meningkat 27,67 persen dibanding periode sama 2009 senilai US$311,03 juta.
Dari total pendapatan itu, bisnis minyak dan gas memberikan kontribusi US$258,55 juta. Pendapatan dari kontrak lain dan jasa terkait menyumbangkan US$56,79 juta, dan bisnis tenaga listrik serta jasa terkait lainnya serta penjualan kimia dan produk petroleum lainnya masing-masing memberikan kontribusi US$30,24 juta dan US$51,51 juta.
Meski beban lain-lain naik menjadi US$51,18 juta dari tahun sebelumnya US$15,17 juta, perseroan migas ini masih membukukan peningkatan laba bersih 26,23 persen menjadi US$12,01 juta pada kuartal II-2010 dari US$9,57 juta pada periode sama 2009. (umi)
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.
