Ramadan, Hotel di Surabaya Perang Strategi

Hotel Mandarin Oriental
Sumber :
  • AP Photo/Andy Wong

SURABAYA POST - Menghadapi bulan puasa yang menjadi low season, sektor perhotelan melancarkan berbagai strategi untuk menjaga okupansi tak turun terlalu drastis.

Menhub akan Usulkan ke Jokowi: Pekerja WFH untuk Cegah Kepadatan Arus Balik Lebaran

Berbagai strategi itu di antaranya fokus ke segmen pasar pebisnis non-muslim, gencar mempromosikan paket keluarga, hingga melakukan penyesuaian tarif.

”Kita jangan hanya mengamini kalau dikatakan puasa pasti okupansi turun. Kita justru harus create sesuatu. Salah satunya menyasar segmen pasar non-muslim,” ujar General Manager Surabaya Plaza Hotel (SPH), Yusak Anshori.

“Ternyata kiat tersebut cukup berhasil. Setidaknya sudah ada dua grup dari pasar non-muslim yang akan mengisi kekosongan okupansi SPH di bulan puasa ini,” tandasnya.

Yusak berharap pemerintah yang terkait dengan dunia pariwisata di Jatim bisa membuat kreasi acara pariwisata yang bisa mendatangkan tamu di bulan puasa. “Misalnya saja lomba bedug nasional, lomba azan nasional atau hadrah,” katanya.

Sedangkan Sommerset, hotel dan apartemen di kawasan barat Surabaya, lebih fokus memasarkan apartemen serta segmen keluarga daripada pebisnis. ”Kami lebih banyak jualan paket untuk keluarga,” kata Direktur Penjualan dan Pemasaran Somerset Surabaya Hotel & Serviced Residences, Vida Frans.

Paket Lebaran yang dipasarkan Sommerset, menurut Vida, masih menggunakan harga normal. Dari pengalaman tahun lalu, kata Vida, pihaknya kemungkinan besar masih akan menggunakan tarif dasar atau bottom rate.

Di bulan puasa,kata dia, okupansi Sommerset rata-rata 65 persen, turun dari okupansi normal 78 persen. Di awal bulan puasa okupansi malah bisa lebih rendah lagi di kisaran 50 persen. Sama seperti yang lain, okupansi baru akan merangkak naik menjelang Lebaran. Yang menjadi tamu hotel umumnya keluarga Surabaya yang tidak merayakan Lebaran atau ditinggal mudik pembantunya.

Public Relation Hotel and Residence Java Paragon, Santi Manurung, mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penyesuaian tarif selama bulan puasa. ”Bisa jadi kami akan melakukan penyesuaian tarif. Untuk tamu grup, kami bisa menggunakan bottom rate, bukan lagi publish rate,” kata Santi.

Dikatakan Santi, penyesuaian tarif itu tidak berlaku untuk tamu individual. Perbedaan harga antara bottom rate dengan publish rate memang cukup tinggi, bahkan sampai 50%.

6 Bintang Top Dunia yang Ternyata Hasil Naturalisasi, No 3 Pasti Kamu Syok

Tentang penurunan okupansi, Santi mengaku jelas akan terasa pada minggu-minggu pertama puasa. “Menginjak minggu ketiga, diharapkan okupansi bisa kembali meningkat,” ujarnya.

Di bulan puasa tahun lalu, lanjut Santi, okupansi turun hingga 60%, padahal di hari normal okupansi ada di kisaran 85-90%. Santi berharap okupansi tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, karena setidaknya sudah ada dua grup yang melakukan reservasi di bulan puasa ini.

Menurut Santi, konsep hotel bisnis dan tarif yang disesuaikan, diharapkan bisa mendongkrak okupansi di bulan puasa. ”Biar pun bulan puasa, kan tidak mungkin tidak ada kegiatan sama sekali. Grup-grup bisnis inilah yang menjadi sasaran kami,” tambahnya.

Optimisme yang dibangun para pengelola hotel tersebut, berbeda dengan pernyataan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Atmantoro (Surabaya Post, 4 Agustus 2010).

”Kami tidak ngotot mengejar okupansi tinggi selama puasa. Bagi hotel dan karyawan ini justru masa reses. Kami bisa sedikit istirahat di bulan ini. Bisa dibilang di bulan puasa bukanlah momen pengusaha hotel untuk mencari profit,” kata Atmantoro waktu itu. (Ang)

Hari Ke-2 Lebaran, Prabowo Keliling Kunjungi Kerabat: Jokowi, ARB, Dasco, Zulhas hingga Airlangga
Bangkai mobil yang kecelakaan di Km 58 Tol Cikampek

6 Fakta Mengerikan di Balik Gran Max Maut yang Tewaskan 12 Penumpangnya di Km 58

Daihatsu Gran Max menjadi sorotan dalam kecelakaan maut di Km 58 tol Cikampek-Jakarta, Senin 8 April 2024. Ada beberapa fakta dari mini bus tersebut yang baru terungkap.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024