- planetgreen.discovery.com
VIVAnews - Negeri kaya raya, Abu Dhabi akan menghasilkan sekitar 500 ton sampah makanan selama bulan Ramadan tahun lalu. Pemerintah setempat mengimbau agar mengurangi sampah makanan yang berimplikasi pada lingkungan.
Berdasarkan statistik resmi yang dikutip dari Gulfnews, sepertiga limbah yang dihasilkan negara-negara di Uni Emirat Arab (UEA) berupa limbah makanan.
"Sebanyak 34 persen limbah UEA adalah makanan dibuang setiap tahun, memberikan kontribusi untuk tempat pembuangan sampah, emisi karbon dan akhirnya perubahan iklim. Di Abu Dhabi saja, 500 ton makanan diperkirakan akan terbuang percuma selama Ramadan," kata Abdul Nasser Al Shamsi, Direktur Eksekutif EAD mengatakan pada peluncuran kampanye pengurangan limbah makanan.
Momen Ramadan yang merupakan bulan memberi dan berbagi saat iftar (berbuka puasa) dan sahur. Karenanya, pemerintah Abu Dhabi memperingatkan agar menyediakan makanan sesuai kebutuhan selama bulan suci ini, bagi muslim maupun institusi yang menggelar kegiatan tersebut.
Al Shamsi juga menambahkan, sampah makanan yang tidak dikomsumsi dan boros berarti membuang sumber daya, meningkatkan emisi karbon dari transportasi, pembuangan dan berkontribusi pada perubahan iklim.
"Kami mendesak orang untuk berpikir dua kali sebelum membuang makanan. Kami meminta agar mereka tidak memasak atau mempersiapkan terlalu banyak makanan di Iftar atau Sahur. Serta mengonsumsi makanan sebelum tanggal kedaluarsa-nya."
Untuk mengurangi pemborosan, pemerintah Abu Dhabi menginstruksikan agar orang yang berkelebihan membantu lebih dari setengah juta warga miskin, panti asuhan dan masayakat berpenghasilan rendah sejak 2008.
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
