BEI Pantau Saham Berlian Tanker dan Barito

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati pergerakan harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA). Kedua saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity) karena menguat tidak wajar.

Berdasarkan data BEI, pada periode 1-19 Desember 2008, harga saham Barito Pacific menguat Rp 235 (56,6 persen) dari posisi Rp 415 menjadi Rp 650 per unit. Sementara itu, harga saham Berlian Tanker terangkat Rp 270 (64,2 persen) dari Rp 420 ke posisi Rp 690.

Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, dalam penjelasan keterbukaan informasi bursa di Jakarta, Senin 22 Desember 2008 mengatakan, informasi terakhir yang diterima otoritas bursa terkait Berlian Tanker adalah konfirmasi perseroan tentang penjualan tiga kapal tanker pada 2007.

Menurut Direktur Berlian Tanker, Michael M Gunawan, dalam keterbukaan informasi bursa 1 Desember 2008, perseroan masih dalam tahap penyelesaian proses sale and lease back dari tiga kapal tanker kimia. "Selain itu, tidak terdapat informasi atau fakta material lain yang dapat sampaikan ke publik," ujar dia.

Sementara itu, informasi terakhir tentang Barito Pacific dipublikasikan bursa pada 12 Desember 2008, terkait komposisi kepemilikan saham perseroan.

"Bursa saat ini sedang menunggu jawaban permintaan konfirmasi dari Barito," ujar Erry dalam keterbukaan informasi itu.

Sehubungan dengan terjadinya pergerakan harga yang di luar kebiasaan itu, BEI meminta investor mencermati penjelasan dan kinerja perseroan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi bursa. Otoritas bursa juga menyarankan investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perseroan, bila hal itu belum mendapat persetujuan pemegang saham.

Usai Bunuh Rini dan Gasak Rp43 Juta, Uangnya Dipakai Arif Beli Koper hingga Biaya Resepsi Nikah

Selama Desember 2008, BEI telah memantau sembilan saham karena pergerakan yang di luar kebiasaan. Pemantauan dilakukan karena harga saham-saham itu menguat atau turun tidak wajar.

Dari sembilan saham itu, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) mendapat pemantauan dua kali. Saham-saham lainnya adalah PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO), PT Multi Indocitra Tbk (MICE), PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), dan PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA).

Ini Strategi Unik untuk Belanja yang Lebih Murah
Warga Malaysia menerima suntikan vaksin AstraZeneca di Kuala Lumpur.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca Berikan Efek Samping Cedera Serius Hingga Kematian

Para pengacara berpendapat bahwa vaksin AstraZeneca-Oxford cacat dan kemanjurannya sangat dilebih-lebihkan, sebuah klaim yang dibantah keras oleh AstraZeneca.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024