VIVAnews - Guna menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menawarkan produk tabungan iB Haji untuk perencanaan dana naik haji.
Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, dalam siaran pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis 19 Agustus 2010 mengatakan, layanan tabungan iB Haji itu telah ditawarkan ke nasabah sejak Bank Syariah Bukopin masih sebagai unit usaha syariah di PT Bank Bukopin Tbk.
"Penempatan dana ke tabungan iB Haji ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) dan perkembangan perbankan syariah," kata Riyanto.
Tabungan iB Haji yang dikelola secara syariah itu diklaim mampu memfasilitasi dan memberikan kepastian keberangkatan (seat) ibadah haji kepada nasabah secara online dengan Sistem Komunikasi Haji Terpadu atau Siskohat.
Direktur Bisnis Bank Syariah Bukopin, Harry Harmono Busiri, menambahkan, tabungan iB Haji menawarkan berbagai fasilitas atau fitur. Selain online dengan Siskohat, produk itu juga bebas biaya administrasi bulanan.
Terdapat perlindungan asuransi jiwa selama menabung dan dana talangan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk saldo tertentu.
''Setoran awal sebesar Rp500 ribu dan tabungan lanjutan minimum Rp100 ribu,'' ujarnya. Sedangkan saldo minimum Siskohat sesuai ketentuan Kementerian Agama pada 2010 sebesar Rp25 juta.
Per Juni 2010, Bank Syariah Bukopin membukukan kenaikan aset sebesar 176,67 persen atau Rp1,24 triliun menjadi Rp1,94 triliun dari Juni 2009 sebesar Rp703 miliar.
Kenaikan itu disebabkan peningkatan dana pihak ketiga menjadi Rp1,31 triliun atau naik 426,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
Hingga Juni 2010, Bank Syariah Bukopin telah menyalurkan pembiayaan Rp 1,42 triliun, atau meningkat 543,69 persen dari periode sana 2009 sebesar Rp 222 miliar. Laba bersih tercatat Rp5,58 miliar atau naik 188,63 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang rugi Rp6,29 miliar.
Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Mataram dan Bali, Warga Lari Keluar: Trauma Gempa 2018
Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Bali diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,2 pada pukul 05:09 WIB, yang berpusat di 97 kilometer Barat Daya Lombok Barat NTB
