- doc.theage
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) mencatat selama pekan kedua Agustus (9-13 Agustus 2010) posisi Sertifikat Bank Indonesia (SBI) meningkat Rp38,29 triliun dari Rp234,39 triliun (6 Agustus) menjadi Rp272,68 triliun (13 Agustus).
Kenaikan itu disebabkan tingginya minat pelaku pasar pada SBI menjelang lebaran.
Menurut Kepala Biro Humas BI, Difi A Johansyah, pekan ini untuk pertama kali juga dilaksanakan lelang SBI sembilan bulan. Meskipun tenor SBI yang ditawarkan cukup panjang (3-9 bulan), minat bank cukup besar.
Hal itu terlihat dari penawaran SBI yang jauh melebihi jumlah yang jatuh tempo. Posisi lelang SBI sembilan bulan itu mencapai Rp2,25 triliun.
Sementara itu, suku bunga SBI belum menunjukkan perubahan. Meskipun ekspektasi inflasi meningkat, belum terdapat indikasi peningkatan suku bunga dalam jangka pendek.
Pada SBI sembilan bulan, pelaku pasar menginginkan rate yang lebih tinggi karena premi risiko. Dengan kondisi tersebut, rata-rata tertimbang (RRT) SBI yang terbentuk masing masing 6,63 persen untuk tiga bulan, 6,72 persen (enam bulan), dan 6,83 persen (sembilan bulan). Secara keseluruhan terbentuk yield curve yang positif.
"Perkembangan ini menunjukkan upaya BI melalui paket kebijakan moneter untuk memperbaiki struktur pendalaman pasar keuangan melalui pembentukan reference rate (SBI) sudah direspons pasar secara positif," kata Difi dalam rilisnya di Jakarta, Kamis 19 Agustus 2010.
Sementara itu, di pasar valas domestik, pelaku asing tercatat sebagai net buyer dolar AS. Asing tercatat membeli US$0,13 miliar (pekan lalu net jual US$2 miliar) seiring dengan terjadinya profit taking terhadap investasi di pasar aset domestik.
Selama sepekan itu, operasi moneter mengalami net ekspansi, atau terdapat tambahan likuiditas bagi perekonomian. Hal itu disebabkan operasi keuangan pemerintah yang mendorong bank mencairkan sebagian penempatan dananya di BI. Posisi instrumen operasi moneter turun Rp15 triliun.
Sedangkan selama sepekan, laporan posisi keuangan pemerintah mengalami net kontraksi Rp21,98 triliun. (hs)
Ayah Mahalini Ungkap Sifat Asli Putrinya, Tak Seperti yang Disangka Netizen
Ayah Mahalini Raharja, I Gede Suraharja menjelaskan bahwa Mahalini bukanlah sosok wanita yang mandiri, melainkan anak yang masih manja kepadanya.
