Kadin Desak Pemerintah Benahi Pipa Kodeco

Pipa gas
Sumber :
  • AP Photo/Surgei Chuzavkov

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinisi Jawa Timur mendesak pemerintah segera melakukan pembenahan pipa gas milik PT Kodeco Energy Co Ltd, yang dinilai mengganggu Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) di Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis 19 Agustus 2010.

Kadin Jatim menyebut pemerintah tidak boleh mengulur-ulur waktu pelaksanaannya. Karena, selain mengganggu alur pelayaran yang berakibat tingginya biaya juga dampak negatif lebih besar jika terjadi sesuatu dengan pipa tersebut.

"Tidak hanya membahayakan lingkungan di Pelabuhan Tanjung Perak. Tetapi juga masyarakat dan negara jika terjadi sesuatu dengan pipa tersebut," kata Ketua Pokja Pengamanan dan Keselamatan APBS Tanjung Perak Surabaya, Priyanto.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Selain itu, kata Priyanto, dengan tetap dibiarkan diposisinya sekarang, kapal-kapal besar tidak bisa sandar di pelabuhan, ini merugikan banyak pihak.

Dia juga memberikan gambaran besarnya bahaya yang mengancam masyarakat Jatim dan perekonomian negara jika hal itu tidak segera diselesaikan.

Bahkan, akibat dari pipa tersebut, revitalisasi APBS menuju pelabuhan berstandar internasional juga terkendala. Padahal, revitalisasi APBS segera dimulai awal tahun.

"Kapal luar negeri itu segera datang. Tapi, kalau kondisinya tetap seperti ini bagaimana bisa terlaksana," lanjutnya.

Senada, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Deddy Suhajadi mengatakan, pihaknya tidak bisa menerima alasan apapun dari pemerintah terkait pipa gas Kodeco. Dan, akan menempuh jalur hukum jika upaya itu terus diabaikan.

"Selain membahayakan arus transportasi kapal, keberadaan pipa gas itu juga mengganggu rencana pendalaman dan pelebaran APBS," terang Deddy Suhajadi.

Padahal, sesuai kesepakatan rapat yang dipimpin Dirjen Perhubungan Laut, pemadaman dan pemindahan pipa gas bawah air Kodeco yang memotong APBS harus dilakukan di kedalaman minum 19 LWS (top of pipe) yang mengacu kesepakatan 26 Januari 2010.

APBS yang lebarnya 100 meter dan panjang 40 kilometer kini menyempit dan hanya bisa dilalui satu kapal besar. Dulu frekuensi kedatangan kapal bisa mencapai 72 ribu per tahun, saat ini hanya tinggal 31 ribu per tahun.

Keberadaan pipa gas Kodeco terpasang melintang sepanjang tujuh kilometer dari Poleng Processing Platform (PPP) di lepas pantai Madura ke Onshore Receiving Facility (ORF) di Gresik yang mengalirkan 210 juta meter kubik gas per hari.

Gas tersebut digunakan untuk memasok kebutuhan lima perusahaan besar, yaitu PT PLN sebanyak 113 juta meter kubik per hari, PT Petrokimia Gresik 25 juta meter kubik per hari, Perusahaan Gas Negara (PGN) 28 juta meter kubik per hari, PT Media Karya Sentosa 34 juta meter kubik per hari dan satu badan usaha milik daerah di Gresik sebanyak 17 juta meter kubik per hari.

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya

Pemain Real Madrid, Joselu

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Manchester United tertarik pada penyerang tengah yang musim ini bermain untuk Real Madrid, Joselu. Man Utd sedang berupaya mencari celah guna mendapatkan pemain buruannya

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024