VIVAnews - Minimnya dana yang masuk ke pasar saham domestik membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah. Pada akhir transaksi Senin 22 Desember 2008, indeks melemah tipis 2,98 poin (0,22 persen) ke level 1.345,31.
Menjelang akhir sesi indeks mencoba untuk menembus area positif, namun upaya itu gagal. Pelemahan sejumlah saham komoditas tambang menahan peluang kenaikan indeks.
Selama transaksi, volume saham berpindah tangan mencapai 2,03 miliar unit senilai Rp 1,27 triliun dengan frekuensi 45.571 kali. Sebanyak 62 saham menguat, 47 stagnan, 86 melemah, dan 265 saham lainnya tidak terjadi transaksi.
Saham-saham yang melemah di antaranya PT Timah Tbk (TINS) turun Rp 50 (4,46 persen) menjadi Rp 1.070, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terkoreksi Rp 40 (3,6 persen) ke posisi Rp 1.070, dan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) turun Rp 100 (5 persen) menjadi Rp 1.900.
Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, momentum libur Natal yang dimanfaatkan sejumlah manajer investasi mendorong aktivitas beli berkurang. "Banyak manajer investasi yang sudah mulai berlibur. Yang tersisa hanya pemodal domestik," kata Willy kepada VIVAnews di Jakarta.
Meski demikian, aksi window dressing pada beberapa emiten tertentu diperkirakan masih terjadi. Saham-saham yang masih layak diperhatikan di antaranya di sektor infrastruktur, properti, dan perbankan. "Hal itu tidak terlepas dari potensi penurunan kembali suku bunga (BI rate)," ujar dia.
Di bursa Asia, indeks Hang Seng melemah 505,12 poin atau 3,34 persen ke level 14.622,39, Nikkei 225 terangkat 135,26 poin (1,57 persen) ke level 8.723,78, dan Straits Times Singapura terkoreksi 34,04 poin atau 1,9 persen menjadi 1.761.
Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Jumat sore waktu New York atau Sabtu dini hari WIB, indeks Dow Jones anjlok 25,88 poin atau 0,30 persen ke level 8.579,11, indeks Nasdaq naik 11,95 poin atau 0,77 persen ke posisi 1.564,32, serta indeks S&P 500 juga terangkat 2,60 poin atau 0,29 persen menjadi 887,88.
OJK dan MUI Sepakat Perkuat Sektor Jasa Keuangan Syariah hingga Perlindungan Konsumen
OJK dan MUI melakukan penandatanganan nota kesepahaman, dalam rangka pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan syariah di Indonesia.
