- Antara
VIVAnews - Bank Pembangunan Daerah (BPD) akan fokus untuk membuka cabang-cabang di daerah perbatasan Indonesia. Masyarakat di daerah-daerah perbatasan masih sulit menemukan uang rupiah sehingga lebih memilih mata uang negara lain untuk transaksi pembayaran.
Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Winny Erwinda menjelaskan saat ini BPD seluruh Indonesia yang berjumlah 26 mempunyai 2.252 kantor cabang di seluruh Indonesia. Dan masterplan ASBANDA untuk 2010 ini Bank Pembangunan Daerah (BPD) akan fokus membuka cabang di daerah-daerah perbatasan.
"Saya lupa berapa jumlah cabang BPD yang akan buka cabang di daerah perbatasan namun itu sudah termasuk dalam master plan Asbanda," ujar ketua Umum Asbanda Winny Erwinda kepada wartawan di Jakarta, Senin, 23 Agustus 2010.
Menurut Winny, pembukaan cabang di daerah perbatasan dalam rangka mempertahankan eksistensi Republik Indonesia. Sebab, masyarakat di perbatasan cenderung menggunakan mata uang negara lain karena tidak adanya Bank di daerah perbatasan sehingga membuat pasokan uang rupiah menjadi terbatas.
"Di Nunukan Kalimantan Timur itu dulu penduduknya menggunakan ringgit untuk transaksi, sekarang dengan hadirnya BPD sudah menggunakan rupiah," jelasnya.
Menurut Winny, nantinya setiap kecamatan akan ada minimal satu cabang BPD. Untuk strategi dan pendistribusian uang akan diserahkan kepada BPD masing-masing.
"Jika ada satu bank lebih di daerah perbatasan BPD memiliki komparatif advantage karena dimiliki oleh Pemda," jelasnya.
Laporan: Iwan Kurniawan
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia
Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang
