- VIVAnews/Hadi Suprapto
VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar akan merekomendasikan BUMN tambang agar membeli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang akan ditawarkan melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) tahun depan.
Mustafa menuturkan, IPO Newmont ini menjadi momen yang sangat baik terkait investasi ke depan yang terus bergairah. Sebab, saham Newmont cukup strategis. "Prospeknya bagus dan strategis," kata dia di Kantor Menko Perekonomian, Rabu 25 Agustus 2010.
Namun demikian, Kementerian BUMN tidak akan memaksa kepada perusahaan pelat merah tertentu untuk masuk.
"Secara normatif saja, saya akan beri kesempatan kalau mereka mau masuk. Sebab prinsipnya, kalau ada BUMN sejenis seperti Antam menunjukkan minat dan memiliki dana, itu sangat baik," kata Mustafa mendukung.
Seperti telah diberitakan Newmont berencana menggunakan jasa UBS Securities untuk mengkaji rencana penawaran umum perdana (IPO) dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia. Namun, status UBS itu tidak sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).
"Kami belum putuskan siapa underwriter-nya, semua sedang dalam proses," kata Direktur Utama Newmont Nusa Tenggara Martiono Hadianto di sela buka puasa bersama di Rumah Maroko, Jakarta, kemarin.
Menurut Martiono, perusahaan hingga saat ini terus memproses rencana pelaksanaan IPO tersebut. Bahkan, direksi dan pemegang saham Newmont mengaku pernah bertemu dengan jajaran direksi BEI untuk menanyakan proses IPO itu.
Newmont berencana melepas saham sebesar 10 persen. Saham yang dilepas merupakan saham baru yang bakal mendilusi kepemilikan pemegang saham lama.
Saat ini, pemegang saham mayoritas Newmont adalah Sumitomo dan Newmont sebesar 56 persen. Sisanya, antara lain dimiliki PT Multi Daerah Bersaing sebesar tujuh persen, PT Pukuafu Indah 17,8 persen, dan PT IMI 2,2 persen.
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
