- AP Photo/Brennan Linsley, File
VIVAnews - Saat menjalankan puasa, umat muslim biasanya berkumpul bersama keluarga dan teman saat sahur dan berbuka.
Berbeda dengan sebagian besar muslim yang melaksanakan puasa, para tahanan di penjara Guantanamo menjalani bulan Ramadan yang tak biasa.
Jadwal makan tahanan yang dipenjarakan karena dugaan terorisme disesuaikan dengan waktu berpuasa Ramadan. "Tahanan yang berpuasa diberi makan sebelum waktu fajar dan saat berbuka di malam hari," ungkap Juru bicara Penjara Guantanamo, Bradley Fagan seperti dilansir Miami Herald.
Namun ada juga sebagian kecil para tahanan di Guantanamo melakukan aksi protes dengan tidak makan selama bertahun-tahun.
Menurut Fagan, tentara AS kini mengeluarkan kebijakan untuk tidak lagi mengungkap berapa jumlah tahanan yang harus dibelenggu agar dapat makan dua kali sehari.
"Kurang dari 10 orang dari 176 tawanan yang melakukan aksi protes tidak makan," katanya.
Untuk mencegah agar tahanan tak kelaparan, otoritas penjara melakukan beberapa hal di antaranya pemisahan tahanan yang berusaha kelaparan, mengisolasi hingga memasukkan makanan ke tubuh tahanan lewat suntikan dan suplemen.
Sebuah lembar fakta Pentagon yang disiarkan situs Guantanamo menyebut, setiap tahanan menerima asupan 5.500-6.000 kalori per hari dan dengan enam pilihan menu berbeda.
Dua kali seminggu ada semacam 'pesta makan' kecil. Kebutuhan makanan para tawanan setiap tahun di penjara Guantanamo mencapai US$ 3 juta.
Fenomenal, Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel
Timnas Indonesia U-23 berhasil lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23. Itu setelah mengalahkan Korea Selatan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar Jumat dini har
