VIVAnews - Sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempermasalahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011. Pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 6,3 persen pun dianggap rendah.
Namun, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan potensi pertumbuhan ekonomi di atas 6,3 persen tetap ada. Untuk itu, pemerintah akan mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen.
"Saya kira 6,3 persen itu cukup realistis untuk kita pertahankan, saya melihat begitu. Walaupun potensi untuk di atas itu ada," kata Hatta di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 25 Agustus 2010.
Hatta menjelaskan, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen disusun berbasiskan pertumbuhan sekarang, yang sebesar 5,8 persen. Untuk mendorong pertumbuhan lebih dari 6,3 persen, pemerintah harus membuat perhitungan secara cermat.
Hatta menjelaskan, yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah mendorong tax ratio. Karena itu, pemerintah memahami pertimbangan lain, misalnya infrastruktur.
"Kita bisa mendorong lagi pertumbuhan ke atas. Tapi, jangan sampai terhambat nanti, dengan infrastruktur yang lagi gencar-gencarnya ingin kita perbaiki, ingin kita bangun," kata Hatta.
Walau demikian, Hatta mengatakan pembahasan soal RAPBN 2011 masih dilakukan Menteri Keuangan dengan DPR. "Ini sedang dilakukan pembahasan. Kalau asumsi-asumsi makronya itu memang akan dibahas bersama-sama dengan komisi terkait (Komisi XI). Tapi, pemerintah sudah melakukan perhitungan yang sangat cermat soal itu," kata Hatta. (art)
Aura Kasih Vakum dari Instagram, Netizen Spekulasi Ingin Nikah sampai Terlibat Korupsi Timah
Reaksi dari para pengguna media sosial pun beragam. Ada yang khawatir dengan pengumuman tersebut, sementara ada yang berspekulasi tentang rencana pernikahan Aura Kasih.
