- ANTARA/Ampelsa
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku sulit menjelaskan kenaikan harga bahan pangan, khususunya beras yang belakangan ini terjadi. Pasalnya laporan yang diterima dari lapangan, stok bahan pangan cukup.
Artinya menurut Deputi Bidang Statistik Produksi Plh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Subagio Dwijosumono, tidak ada masalah dari sisi suplai, kecuali beberapa kasus yang produksinya terganggu.
"Ini (tingginya harga) memang sulit dijelaskan," kata Subagjo di Kantor BPS, Rabu 1 September 2010.
Tapi apa yang dilakukan oleh BPS dalam survei informal bahwa secara kualitatif di gudang-gudang Bulog dan pasokan lapangan aman. "Semua di Bulog, pedagang itu aman dan cukup meski ada 1-2 yang kritis, seperti di Lampung," katanya. Tapi kondisi yang kritis itu juga cepat pulih setelah Bulog kembali menambah stok.
"Jadi perkiraan berikutnya tentu ditunggu saja bagaimana reaksi pedagang dan antisipasi pemerintah. Tapi perkiraan produksi tahun 2010 ini lebih kecil dari tahun 2009," katanya.
Musim kemarau yang basah menyebabkan hanya wereng tidak mati. Begitu juga dengan hujan yang terus turun di beberapa tempat menyebabkan banjir dan kualitas produksi gabah kurang baik.