- jembatanselatsunda.com
VIVAnews - Rencana pembangunan jembatan Selat Sunda dikhawatirkan akan mengancam operasi penyeberangan kapal Ferry Merak-Bakauheuni. Kekhawatiran itu muncul dari pengalaman pembangunan Jembatan Suramadu yang membunuh jalur kapal Ferry Ujung Surabaya-Kamal Madura.
"Saingan utama kapal Ferry adalah jembatan penyeberangan karena fungsi kapal ferry sesungguhnya sebagai jembatan penyeberangan dua pulau," jelas Direktur Utama PT ASDP Ferry Indonesia, Bambang Bhakti di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu, 1 September 2010.
Menurut Bambang, sebaiknya pemerintah tidak membangun jembatan selat sunda yang biayanya mencapai Rp 100 triliun lebih karena dapat "membunuh" kapal Ferry. Bambang mencontohkan pembangunan jembatan suramadu pada akhirnya membuat aktivitas penyeberangan Pelabuhan Ujung-Kamal menjadi sepi.
"Jumlah penumpang turun hingga 70%. Tadinya kita untung Rp10-12 miliar setiap tahun jadi merugi Rp5 miliar per tahun," ungkap Bambang.
Meski begitu, ASDP siap melayani masyarakat dengan tarif kompetitif. "Kalau masyarakat lebih memilih kita karena pelayanan bagus dan tarif kompetitif mungkin investor akan berpikir ulang untuk investasi," jelasnya.
Sedangkan nasib kapal Ferry yang berada di Pelabuhan Ujung Surabaya, lanjut Bambang, ASDP sedang dikaji untuk diubah menjadi long distance Ferry dari Surabaya menuju Kalimantan. Saat ini ASDP sedang melakukan penjajakan dengan Pelindo III mengenai ide tersebut.
"Sedang diskusi dengan Pelindo III karena kalau mau menyeberang ke Kalimantan masih antre panjang," jelasnya.