Ekonom: BI Tak Bisa Batasi Ekspansi Malaysia

Menara Petronas Malaysia, salah satu ikon Malaysia yang menjadi kunjungan favorit turis.
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pengamat ekonomi Dradjad Wibowo menilai Bank Indonesia (BI) tidak bisa membatasi ekspansi bank milik Malaysia di Indonesia. Hal itu karena aturan Bank Indonesia memang cukup lemah untuk membatasi ekspansi bank asing.

Undang-Undang Perbankan memperbolehkan bank dimiliki asing hingga 99 persen. BI tidak mempunyai dasar menolak ekspansi Malaysia kecuali jika memberlakukan mekanisme penalti.

"Misalnya jika ternyata bank kita dipersulit bisa menjatuhkan penalti," ujar Dradjad di Jakarta, Kamis 2 September 2010.

Namun, menurut dia, seharusnya Indonesia menerapkan asas resiprokal. Hal tersebut bisa berlaku jika pemerintah Indonesia, yang diwakili Kementerian Luar Negeri dapat membahas masalah ini.

BI, dia melanjutkan, dapat membatasi ekspansi jumlah cabang dan aktivitas usaha melalui Peraturan BI. Namun aturan itu masih lemah.

Seperti diketahui, ekspansi perbankan Indonesia seperti PT Bank Mandiri Tbk ke Malaysia tak semudah Malaysia membuka bank di Indonesia. Bank Mandiri yang ingin membuka cabang hanya diberikan izin outlet yang masih terbatas pada jasa pengiriman uang (cash to account).

Namun, BI lebih memilih untuk berbicara baik-baik dengan Bank Sentral Malaysia terkait sulitnya Bank Mandiri untuk mendirikan cabang di Malaysia. BI tidak menerapkan asas resiprokal kepada bank Malaysia.

Darmin mengakui untuk membuka cabang di Malaysia memang lebih sulit. Bank Mandiri yang ingin membuka cabang, harus mendirikan anak usaha.

Cek Fakta: Timnas Uzbekistan Diblacklist AFC dan FIFA karena Pakai Doping
Sosok Brigadir Jenderal (Brigjen) Aulia Dwi Nasrullah

Sosok Jenderal TNI Bintang 1 Termuda, Eks Pentolan Grup 2 Kopassus

Sosok Brigadir Jenderal (Brigjen) Aulia Dwi Nasrullah disebut-sebut sebagai jenderal bintang 1 termuda di Indonesia saat ini.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024