Mikhail Gorbachev Mengundurkan Diri

VIVAnews - Pada 25 Desember 1991, pemimpin Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev, mengundurkan diri dari jabatannya. Gorbachev mundur setelah memimpin negara adidaya tersebut selama tujuh tahun dan menjabat presiden eksekutif selama dua tahun.

Pilgub Jateng 2024, Survei: Elektabilitas Sudaryono Moncer Dinggap Bisa Bawa Perubahan

Pengunduran diri Gorbachev menandai berakhirnya era Uni Sovyet yang kedudukannya digantikan CIS (Persemakmuran Negara-negara Merdeka).

CIS adalah wadah baru yang menyatukan negara-negara bekas Uni Sovyet, namun dengan kekuasaan yang lebih terbatas. Sebagian besar kekuasaan dan kekuatan senjata Uni Sovyet jatuh ke tangan Rusia. Negara ini pula yang menggantikan Uni Sovyet sebagai wakil tetap di Dewan Keamanan PBB.

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

Mundurnya Gorbachev dan runtuhnya Uni Sovyet merupakan buah kebijakannya yang pro reformasi. Reformasi Gorbachev yang kebablasan mendorong pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia bertemu pada 8 Desember 1991. Mereka sepakat untuk membubarkan Uni Sovyet dan mendirikan negara persatuan baru sebagai gantinya.

Pada 21 Desember 1991, delapan negara anggota Uni Sovyet lain turut bergabung dengan CIS.

Tunggu Majelis Syuro, PKS Akan Tentukan Ikut Koalisi atau jadi Oposisi Lagi

Gorbachev mengundurkan diri setelah Presiden Rusia Boris Yeltsin mengancam akan mengambil alih, parlemen, kementerian luar negeri, dan badan keamanan Uni Sovyet dari tangan Gorbachev.

Ketum PSSI, Erick Thohir

Jadi Sorotan Media Asing, Erick Thohir Tegaskan Timnas Indonesia Akan Terus Terbang Tinggi

Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 menembus babak semifinal Piala Asia U-23 menarik perhatian dunia sepakbola internasional. Erick Thohir optimistis Indonesia bisa.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024