Indofood CBP, Pendatang Baru Beraset Rp10 T

Indofood
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, hari ini mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga akhir transaksi sesi pertama, saham di sektor konsumsi itu masih mampu menguat Rp405 (7,51 persen) ke level Rp5.800.

Harga saham Indofood CBP sempat menyentuh level tertinggi Rp6.200 dan terendah Rp5.700. Namun, penguatan harga saham Indofood itu masih lebih rendah dibanding awal perdagangan yang menguat Rp605 (11,21 persen) ke level Rp6.000.

Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol di Luar KIM Demi Indonesia Emas

Saham perusahaan yang dikomandoi Anthoni Salim, putra taipan Soedono Salim (Liem Sioe Liong) itu dicatatkan di papan utama perdagangan BEI.

Indofood CBP adalah anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang menerima penggabungan empat perusahaan di bawah Salim Group. Empat perusahaan itu adalah PT Indosentra Pelangi, PT Gizindo Primanusantara, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi.

Proses penggabungan empat perusahaan itu dimulai pada September2009 dan tuntas 17 Maret 2010.

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Awalnya, empat perusahaan sebelum bergabung ke dalam Indofood CBP memiliki segmentasi industri yang beragam dari produk penyedap makanan hingga makanan bayi.

Untuk produk penyedap makanan awalnya dipercayakan kepada PT Indosentra Pelangi yang memulai operasi komersial pada 1991 di Cibitung, Jawa Barat. Aset perusahaan pada 2008 mencapai Rp232,2 miliar, sebelum meningkat menjadi Rp302,2 miliar pada 2009.

Sementara itu, PT Gizindo Primanusantara yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat dan memulai operasi komersial pada 1989 memfokuskan pada produksi makanan bayi. Aset perusahaan tercatat Rp280,1 miliar pada 2008 dan Rp337,2 miliar (2009).
 
Selanjutnya, PT Indobiskuit Mandiri Makmur memproduksi biskuit. Perusahaan yang berlokasi di Purwakarta itu memulai operasi komersial pada 2005. Aset perusahaan sebesar Rp95,5 miliar pada 2008 dan Rp106,4 miliar (2009).

Perusahaan lainnya yang memproduksi bahan kemasan, PT Ciptakemas Abadi memiliki aset Rp741,2 miliar pada 2008 dan Rp752,1 miliar (2009) memulai operasi komersial pada 1991. Perusahaan berlokasi di Tangerang, Jawa Barat.

Lawan Korea Selatan, Shin Tae-yong Berani Pertaruhkan Nasionalisme demi Timnas Indonesia U-23

Melalui penggabungan empat perusahaan itu, Indofood CBP selanjutnya akan terus mengembangkan bisnis untuk produk konsumen bermerek yang selama ini sangat dikenal di masyarakat, seperti Indomie, Supermi, dan Indomilk. Tidak hanya itu, Indofood CBP juga menggenjot produk penyedap makanan, di antaranya yang cukup populer adalah kecap Indofood dan Piring Lombok.

Selain itu, Chitato dan Chiki Snack adalah beberapa produk makanan ringan yang juga menjadi unggulan perseroan. Untuk segmen makanan bayi, Indofood mengusung beberapa produk bermerek seperti Promina dan SUN.

Per 31 Maret 2010, perseroan memiliki total aset Rp10,63 triliun dengan kewajiban mencapai Rp8,61 triliun. Total penjualan hingga periode tersebut sebesar Rp4,33 triliun dan laba bersih Rp368,06 miliar.

Segmen bisnis mi instan masih mengontribusi penjualan terbesar, yakni
Rp3,15 triliun atau 72,8 persen. Disusul segmen dairy dengan salah satu
produk andalannya Indomilk yang menyumbang penjualan Rp747,38 miliar (17,23 persen). Sedangkan makanan ringan mengontribusi penjualan sekitar Rp245,96 miliar (5,67 persen).

Paska IPO, komposisi pemegang saham perseroan adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 80 persen dan publik 20 persen.

Idham Holik, Anggota KPU RI.

KPU Ungkap Alasan Abaikan Permintaan PDIP Tunda Penetapan Prabowo

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah resmi menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024