Kali ini Foto SBY-Boediono Jadi Sasaran

Rusuh demo Pansus Century di depan Gedung DPR
Sumber :

VIVAnews -- Makassar kembali digoyang aksi unjuk rasa. Memanfaatkan momentum peringatan setahun pemerintahan SBY-Boediono, mahasiswa menggelar demonstrasi di sejumlah titik.

Jalan Urip Sumoharjo, Makassar diblokir dua kelompok mahasiswa -- dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas 45. Meski diliburkan pasca bentrok dengan polisi Senin (18/10) lalu, mereka tetap berdemo.

Puluhan mahasiswa UMI memblokade jalan. Dalam aksinya, mereka kembali menyandera polisi atas nama Briptu Nur Ihsan yang bertugas di Polda Sulselbar. Menurut informasi yang didapat VIVAnews, penyanderaan dilakukan setelah beredar kabar ada mahasiswa UMI yang ditangkap saat aksi di depan DPRD Sulawesi Selatan.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Sementara sekitar 20 mahasiswa Universitas 45, selain melakukan orasi, juga membakar foto SBY-Boedino.

Tiga pasang foto yang diikat di tiang dimasukkan dalam api. Aksi ini sempat luput dari pantauan polisi yang menjaga jarak -- sekitar 100 meter dari lokasi demo.

Saat polisi merapat, foto-foto itu telah hangus. "Ini simbol kekecewaan kami," kata koordinator aksi, Ashari di Makassar, Rabu 20 Oktober 2010.

Sementara di Jalan AP Pettarani, sekitar 100 mahasiswa Universitas Indonesia Timur memblokir jalan. Mereka juga melakukan razia mobil berplat merah sejak pukul 12.00 Wita sampai saat ini. 

Dua mobil sudah jadi korban. Mobil pertama diketahui milik Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Mobil ini diloloskan setelah sekitar 6 mahasiswa naik di atas kapnya -- lalu menginjak-injak.

Mobil kedua yang tidak diketahui dari instansi mana, lolos dengan kondisi pecah kaca bagian samping.

Aksi demonstrasi juga dilakukan sekitar 100 mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar. Mereka juga menggelar razia mobil plat merah.

Sebelumnya, dua hari berturut-turut Makassar bergolak gara-gara demo.

Dalam aksi menyambut kedatangan SBY, Selasa 19 Oktober 2010 kemarin, massa mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Satu wartawan dan empat polisi jadi korban bogeman batu.

Sementara, Senin lalu, aksi unjuk rasa menolak kedatangan SBY juga berakhir ricuh.

Ratusan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas 45 Makassar terlibat perang batu dengan puluhan polisi. Mereka juga sempat menyandera satu polisi.

Surabaya

Di Surabaya, unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, diwarnai saling olok antara massa dengan Gubernur Jatim, Soekarwo.

Soekarwo, dengan naik mobil Barakuda milik Polri sedianya ingin berdialog dan menawarkan untuk berorasi bersama di atas mobil dengan massa pengunjuk rasa yang menggelar aksinya di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu 20 Oktober 2010.

Namun, tidak disambut baik, massa mengacuhkan kedatangan gubernur dan sebagian malah melontarkan ejekan dengan kalimat-kalimat 'kotor'.

Mendapat perlakukan itu, Soekarwo yang didamping Kapolrestabes Surabaya, Kombes Coki Manurung, dan Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Ahmad Zainudin naik pitam.  “Mulut kalian bau, bicara disini kalau berani,” tantangnya. 

Aksi saling dorong juga tak terelakkan antara polisi dan massa mahasiswa. Dalam orasinya, massa menyuarakan keperihatinan soal keadaan pemerintahan Indonesia pimpinan SBY-Budiono. Salah satunya digambarkan dengan mengusung keranda mayat, berjalan mundur, hingga menggelar sholat jenazah.

Saat itu, gubernur berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke Jakarta, semantara tuntutan  perbaikan berbagai hal di Jatim, gubernur berjanji akan menyelesikannya. “Akhir bulan ini, saya akan bertemu semua rektor kampus se-Jatim untuk membahas tuntutan mahasiswa,” kata Soekarwo.

Usai, menggelar aksi, mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan mendapat penjagaan petugas kepolisian. Akibat aksi itu, sejumlah ruas di jalanan Surabaya sempat terjadi kemacetan,

Laporan: Rahmat Zeena, Makassar | Tudji, Surabaya

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024
Petugas yang mengawal Anies dan Keluarga selama Pilpres 2024 berpamitan

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024