VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan kesiapannya untuk mengumumkan suku bunga dasar kredit (prime lending rate). Namun, BNI mengusulkan agar sebelum menetapkan suku bunga kredit, Bank Indonesia (BI) harus mengumumkan bunga deposito.
"Oke, kami siap. Tapi jangan hanya lending (bunga penyaluran kredit), tetapi suku bunga deposito yang juga harus diumumkan," kata Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, di Jakarta, Senin 25 Oktober 2010.
Menurut Gatot, jika komponen bunga simpanan dapat dikontrol, suku bunga pinjaman akan menyesuaikan dengan sendirinya. Transparansi dalam komponen penghimpunan dana (funding) seperti berbagai bentuk promosi harus diatur BI. Selama ini, biaya promosi dimasukkan dalam komponen kredit.
Sebelumnya, Bank Indonesia akan mewajibkan perbankan untuk mengumumkan tingkat suku bunga kredit melalui media. Aturan itu akan diterbitkan awal November 2010.
Menurut Gubernur BI Darmin Nasution, bank wajib mengumumkan tingkat suku bunga dasar kredit itu tiap bulan. Yang diumumkan itu tingkat bunga pinjaman tidak termasuk risiko.
"Jadi, kalau ingin meminjam bisa lihat di koran, kalau bank A (bunga kredit) segini, bank B segini, dipilih yang terendah. Tapi, bank juga akan melihat premi risiko dari calon debitor," ujar dia, beberapa waktu lalu.
Dari pengumuman tersebut, Darmin melanjutkan, akan terlihat berapa besaran bank berani memberikan premi risiko kepada setiap debitor. Hal itu untuk membangun transparansi dan persaingan yang sehat. Bank wajib mengumumkan di media massa seperti koran dan internet.
Pengumuman itu dibedakan masing-masing peruntukan seperti suku bunga kredit korporat, ritel, KPR, dan konsumsi. (hs)
Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa
Sebuah video menunjukkan pengendara mobil Ford Fiesta memaksakan diri untuk melewati jalur kawasan Bromo. Namun, berakhir nahas.
