Jembatan Selat Sunda Tahan Gempa 9 SR

Gubernur Banten Hj.Ratu Atut Chosiyah (tengah) lihat maket Jembatan Selat Sunda
Sumber :
  • Antara/ Muhammad Deffa

VIVAnews - Jembatan Selat Sunda (JSS) diharapkan menjadi salah satu ikon sukses pembangunan Indonesia. Salah satunya, jembatan terpanjang di dunia ini akan menggunakan teknologi terkini dan dipastikan memiliki rancangan tahan gempa sampai 9 Scala Richter.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan rancangan ketahanan gempa ini sesuai memimpin rapat Gabungan di kantor Menko Perekonomian, Senin 29 November 2010. "Jembatan akan dibangun dengan teknologi terkini dan akan mempunyai kekuatan tahan gempa sampai 9 sekian SR," kata Hatta.

Sayangnya, Hatta tidak bersedia mendetailkan seperti apa rancangan teknologi itu. Termasuk bagaimana proporsi letak pembangunan jembatan dibanding risikonya terhadap letak gunung Krakatau.

"Itu terlalu teknis, sekarang kita menuju akhir rencana pembangunan ini dengan menunggu Keputusan Presiden Pembentukan Badan pengembangan kawasan Selat Sunda," ujar Hatta.

Ia menyebut dengan detail yang rinci bahwa pembangunan jembatan ini akan menelan biaya yang cukup besar. Tapi pemerintah berharap bahwa pendanaan itu sepenuhnya bisa didanai oleh swasta, dalam hal ini kedua pemerintah daerah propinsi Banten dan Lampung menjadi mitra swasta.

Hatta mengatakan sebagai ikon, pembangunan jembatan sepenuhnya akan dirancang dan ditenagai oleh orang-orang Indonesia. Harapannya jembatan ini menjadi ikon layaknya Golden Gate Bridge di San Francisco dan Sydney Harbour Bridge di Australia.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan bahwa pembangunan jembatan ini akan melibatkan seluruh Gubernur se-Jawa dan se-Sumatera. Pada sisi Banten nantinya pembangunan jembatan ini akan bertumpu pada sisi Banten Selatan, dimana daerah ini meliputi Serang, Pandeglang dan Lebak.

Mantan CEO PrettyLittleThing Umar Kamani Pecahkan Rekor Penjualan Tanah Terbesar di Dubai

Sayang berapa hektar daerah yang akan dikembangkan sebagai kawasan kaki di daerah banten ini semuanya harus menunggu Feasibility Study (FS).
"Nanti semuanya menunggu FS ya," ujar Ratu Atut. (hs)

Menag Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Soetta jelang bertolak ke Jeddah

Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji, Menag Bertolak ke Arab Saudi

Menag terbang pada 7 Mei 2024 dini hari, dan dijadwalkan berada di Saudi selama empat hari dan kembali ke Tanah Air pada 11 Mei 2024. Jemaah haji reguler secara bertahap

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024