VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum menargetkan pelaksanaan lelang dimulai setelah tanggal 13 Oktober 2008. Waktu yang tersisa ini, komisioner mengebut penyelesaian peraturan tentang logistik Pemilu 2009. Sementara kesekretariatan sibuk membentuk panitia lelang.
”Setelah jadi, kita siap kerja,” ujar anggota KPU, Abdul Aziz, di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2008.
Ditemui terpisah, Kepala Bagian Pengadaan Prasarana dan Sarana KPU, Sutjitno, mengatakan telah selesai membentuk sembilan panitia lelang pengadaan logistik. Draf Surat Keputusan pengangkatan itu pun sudah jadi. ”Semoga besok (Jumat, 10 Oktober) bisa ditandatangani Sekjen,” harapnya.
Sembilan logistik yang akan ditenderkan tersebut yakni surat suara, fasilitas jaringan telekomunikasi dan data, komputer, segel, kendaraan bermotor, jaringan telepon satelit, tinta sidik jari, daftar calon tetap, dan formulir seri C dan D.
Khusus pengadaan logistik suratsuara, Sutjitno mengaku sudah membuat pemetaan perusahaan bermasalah. Perusahaan rekanan yang terbukti bermasalah pada Pemilu 2004 di-blacklist.
Selain itu, seleksi perusahaan dilakukan ketat. Sekretariat Jenderal KPU sudah memiliki data perusahaan percetakan yang tergabung dalam Persatuan Percetakan Grafika Indonesia (PPGI). Dari data itu akan dilakukan cek lapangan. ”Nanti di-screening lagi oleh panitia saat pasca kualifikasi,” tegasnya.
Top News: 5 Negara dengan Militer Terkuat, Pangdam XIII/Merdeka Rotasi 3 Pati dan 5 Pamen
Sejumlah berita masuk dalam kategori terpopuler di kanal news VIVA, diantaranya berita mengenai daftar negara dengan militer terkuat di dunia dan berita rotasi Pati TNI.
