Pertamax Naik Rp450, Ini Kata Konsumen ...

BBM: Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Konsumen belum merasa keberatan dengan terus naiknya harga Pertamax sebesar Rp450 menjadi Rp7.500 per liter pada awal tahun baru. Kenaikan harga itu asal disertai dengan pelayanan yang bagus.

Salah satunya, Mukti, karyawan swasta yang tidak mempermasalahkan kenaikan harga Pertamax asalkan dibarengi dengan literan yang pas. Dia juga berharap warga yang keberatan dengan mahalnya Pertamax beralih menggunakan angkutan umum.

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

"Jadi mengurangi kemacetan juga," ujarnya di SPBU Cililitan kepada VIVAnews, di Jakarta, Senin 3 Januari 2011.

Menurut Mukti, orang yang memiliki kendaraan memang sudah semestinya memikirkan anggaran untuk kebutuhan bahan bakar yang akan dikeluarkan. Namun ia lebih khawatir akan dampak kenaikan harga Pertamax. Selama ini jika harga BBM naik maka harga bahan pokok juga akan ikut naik.

"Semoga kenaikan BBM ini tidak seperti "candu". Ketika naik lalu merembet kemana-mana," katanya.

Mukti sehari membeli Pertamax 2-3 liter atau Rp20 ribu per hari. Namun kini naik menjadi Rp30 ribu per hari.

Sementara itu, salah seorang Purnawirawan TNI, Joko yang tengah mengisi mobilnya keberatan dengan naiknya harga Pertamax. Namun ia pasrah jika memang harganya dinaikkan.

"Mau gimana lagi. Tidak apa dinaikkan asal barangnya ada, tidak langka dan tidak dipalsukan," kata  Joko.

Joko yang biasanya mengisi tangki mobilnya sebanyak 20 liter biasa menghabiskan Rp 141 ribu maka kini harus membayar sebanyak Rp 150 ribu.

Konsumen berpendapat larangan premium sah-sah saja asal pengalihan subsidinya jelas. Misalnya, untuk anggaran pendidikan, pembangunan infrastruktur.

"Kalau mau menaikkan harga BBM, ayo kita bangun bareng-bareng. Jika hal ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat, tidak masalah,"kata Rudi.

Jangan nantinya kenaikan BBM terus dijalankan tetapi kenaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial masih minim dan tidak terpenuhi.

Namun ada juga beberapa konsumen yang memilih Shell. Popy, seorang Ibu rumah tangga (35) misalnya. Dia sedang mengisi mobil jenis Opel Blazer di SPBU Shell, di kawasan MT Haryono mengaku  memilih Shell karena lebih hemat.

"Kalau BBM lain mengisi Rp100 ribu hanya bisa 2 hari, sementara Shell Rp200 ribu bisa seminggu," kata Popy. Selain itu, layanan Shell lebih ramah. (hs)

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian
Pemkot Tangsel rapikan kabel fiber optik yang semrawut

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024