Tak Semua Orang Boleh Masuk 'Dusun Lahar'

Endapan lahar dingin di Dusun Gempol, Magelang
Sumber :
  • ANTARA/Anis Efizudin

VIVAnews -- Pasca diterjang banjir lahar dingin, Senin 3 Januari 2011, Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam jadi lokasi wisata dadakan. Orang-orang berbondong-bondong datang, ingin menyaksikan secara langsung akibat ganasnya terjangan lahar dingin itu.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Namun, pagi ini  semua akses jalan masuk ke lokasi bencana dipasangi garis polisi. Tak hanya itu, puluhan pemuda menjaga pintu masuk dusun. Mereka menanyai setiap orang. Hanya keluarga, relawan, dan petugas keamanan yang boleh melintas.

Ketua Pemuda Dusun Gempol, Marno mengatakan, penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian. Apalagi, sebagian besar harta benda milik warga yang menjadi korban banjir masih berserakan dan belum diambil.

“Ya, kami menjaga keamanaan saja karena kalau banyak orang yang masuk nanti mengambil barang-barang kan malah repot. Selain itu juga menghindari masuknya pemulung karena pemulung sekarang ini tidak bisa dibedakan dengan pengunjung. Hanya warga Gempol, relawan dan petugas keamanan yang boleh masuk,” kata dia kepada VIVAnews, Rabu, 5 Januari 2011.

Penjagaan pintu utama ke Dusun Gempol, dikatakan dia, dilakukan selama 24 jam nonstop.

“Kalaupun ada warga dari luar yang mengaku keluarga dari salah satu korban, maka warga tersebut harus ditemani dari keluarga si korban,” tegasnya.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Akibat banjir lahar dingin di Kali Putih yang menerjang sungguh  dahsyat. Rumah-rumah tersapu, jembatan jebol, jalur  Yogya-Magelang putus, arus sungai berbelok, dan bebatuan sebesar  bus terbawa ke hilir.

Di Dusun Gempol hampir 90 persen rumah tinggal warga rusak berat, bahkan hilang setelah diterjang lahar dingin Merapi.

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal

Sebagian rumah yang masih berdiri terendam, bukan oleh air, melainkan lumpur yang mengendap dan memadat.

Laporan: Fajar Sodiq| Magelang

Pencarian pendaki di Gunung Lompobattang (Foto Ilustrasi).

Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia

Meskipun usia dari Mbah Wahyuni atau kerap disapa Mbah Yuni ini sudah tidak lagi muda, namun semangatnya masih sama dengan para pendaki yang usianya jauh dibawah 40 tahun

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024