- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Apa jadinya jika tiga penyanyi papan atas Indonesia berkolaborasi dalam satu konser? Anda tidak perlu membayangkannya, karena Tompi, Glenn Fredly, dan Sandhy Sondoro akan memberi bukti. Ketiganya akan berkolaborasi di Grand Pacific, Yogyakarta, pada 4 Februari 2011.
Konser yang akan menampilkan tiga penyanyi ternama ini dilakukan sebagai wadah untuk mengulurkan bantuan dalam membantu para korban bencana letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu.
Tentang pemilihan Tompi, Glenn, dan Shandy untuk tampil sepanggung, Radita Kus Hartono selalu promotor konser dari Rajawali Indonesia Communication, menjelaskan, ketiga penyanyi tersebut sudah melalui banyak pertimbangan. Salah satunya yang membuat dirinya tertarik karena ketiga penyanyi pria itu memiliki kualitas musik yang baik.
''Bukan hal yang mudah bagi kami mempertemukan Glenn Fredly, Tompi, dan Sandy dalam satu panggung. Kami perlu waktu hampir setengah tahun mempresentasikan konsep ini kepada mereka bertiga,'' kata Radit saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Ketiganya dinilai sebagai penyanyi yang sukses dan punya nama besar serta memiliki penggemar setia yang tidak sedikit.
Tompi, salah satu penyanyi yang akan ikut meramaikan konser itu menyambut gembira rencana konser yang akan digelar di Yogyakarta tersebut.
''Ini konsep yang sangat bagus dan asli. Konsep dan materinya memang kami bicarakan bersama-sama,'' ucap pemilik nama asli Teuku Adifitrian ini.
Sementara itu, Eric Qomarul, manajer Sandhy Sondoro, menyampaikan hal senada. ''Pokoknya kami akan berusaha memberikan sajian luar negeri ala dalam negeri,'' ujarnya penuh semangat.
Menurut Rhisma, manajer proyek pertunjukan ini, menjelaskan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah kejutan dalam konser tersebut.
''Ini akan menjadi konser yang berbeda. Yang pasti akan banyak kejutan, sehingga kami berharap begitu acaranya selesai para penonton bisa benar-benar terhibur," paparnya. (art)
Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya
Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.
