Kelas Menengah RI Buru Apartemen Rp700 Juta

Beli Apartemen
Sumber :
  • doc Corbis

VIVAnews - Kelas menengah Indonesia mengalami pembengkakan dalam satu dekade terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut, disinyalir turut mendorong meningkatnya permintaan akan hunian, khususnya properti apartemen.

Menurut Muhammad Nawir, pengamat properti, kelas menengah memilih menyasar apartemen, karena mereka mencari hunian yang dekat dengan tempat kerja mereka.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

"Kalau yang sesuai kantong mereka, misalnya hunian horizontal (landed house) banyak terdapat di luar kota atau di pinggiran Jakarta," tuturnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 11 Januari 2011.

Dia mengakui, saat ini, apartemen memang menjadi tren bagi kalangan menengah bawah, menengah, dan menengah atas yang terus meningkat jumlahnya tersebut. "Itu terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan pertumbuhannya mencapai 20-30 persen," kata Nawir.

Sedangkan untuk kisaran harga, Nawir mengaku, kelas menengah itu banyak memburu apartemen-apartemen di kisaran harga Rp300-700 juta. "Nah, kalau landed house di harga itu pastinya jauh dari pusat kota," kata dia.  

Sementara itu, Cushman & Wakefield memperkirakan untuk segmen kelas menengah masih mendominasi pasokan apartemen atau kondominium di tahun ini, yakni sebesar 62,3 persen. Sedangkan untuk segmen menengah-atas dan atas tercatat masing-masing sebesar 23,3 persen dan 14,4 persen.

Seperti diketahui, menurut Ekonom Faisal Basri, kelompok menengah-bawah meningkat dari 37 juta menjadi 69 juta jiwa. Kelompok menengah-tengah meningkat hampir tiga kali lipat dari 7,5 juta menjadi 22 juta jiwa. Kelompok menengah-atas malah meningkat lebih dari lima kali lipat dari 0,4 juta jiwa menjadi 2,23 juta jiwa. Sedangkan, kelompok berkecukupan atau harta melimpah naik 0,1 juta jiwa menjadi 0,37 juta jiwa. (hs)

Mendagri Tito Karnavian saat menyematkan penghargaan Satyalancana ke 15 kepala daerah di Hari Otoda ke-28 di Balai Kota Surabaya.

Gibran Absen di Upacara Hari Otoda, Tak Dapat Penghargaan Satyalencana

Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak menghadiri acara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) di Surabaya, Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024