RIM Bangun Server, Pedagang BlackBerry Senang

BlackBerry Internet Services
Sumber :
  • slashphone.com

VIVAnews - Di balik ketidaksetujuan terhadap pemblokiran layanan BlackBerry, para pedagang ponsel berharap agar produsen BlackBerry, Research In Motion (RIM), menempatkan server di Indonesia.

Penempatan server di Indonesia itu menjadi salah satu permintaan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, kepada pihak RIM jika tidak ingin layanan BlackBerry diblokir.

"Saya setuju kalau RIM menempatkan server di sini (Indonesia). Kalau ada servernya, pemerintah juga lebih mudah mengambil data jika ada kasus," kata Topan, penjual handphone Blackberry di Jakarta.

Hal senada diungkapkan penjual BlackBerry lainnya, Romi. "Jika tidak ada server, kalau ada perbuatan korupsi sulit dilacak," tuturnya.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Selain itu, dia menjelaskan, keberadaan server di Indonesia diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.

Penjual BlackBerry lainnya, Iwan, mengatakan dengan adanya server RIM di Indonesia, pelayanan akan lebih luas, sehingga dapat menjangkau daerah di luar Jakarta, seperti Kalimantan, Sumatera, dan provinsi lain di luar Pulau Jawa.

Mereka sepakat, jika RIM dapat menempatkan servernya di Indonesia, penjual lebih aman dan nyaman untuk menjual BlackBerry. Penjual mengaku tidak akan dihantui rasa kekhawatiran seperti sekarang ini, karena belum ada kejelasan. Mereka meyakini kepercayaan masyarakat untuk menggunakan ponsel pintar ini akan makin meningkat.

Menurut mereka, jika ada server, pelayanan menjadi lebih jelas sehingga pelanggan lebih nyaman menggunakan produk BlackBerry tersebut. "Masyarakat akan semakin percaya. Nantinya, makin banyak masyarakat yang menggunakan BlackBerry. Omzet penjualan juga akan naik," ujar Topan.

Seperti diberitakan sebelumnya, omzet penjualan pedagang ponsel rata-rata meningkat hingga 60-70 persen sejak adanya produk BlackBerry tersebut.

"Kalau dulu sebelum ada produk BlackBerry, keuntungan penjualan handphone hanya Rp500-600 ribu per hari. Kini bisa mencapai Rp1,3 juta per hari," tutur Iwan.

Penumpang bus dari terminal Batoh, Banda Aceh. VIVA/Dani Randi

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Pergerakan arus mudik hari raya Idul Fitri Tahun 2024 di Provinsi Aceh diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024