- ANTARA/Fanny Octavianus
VIVAnews -- Cuaca buruk yang terjadi di perairan Nusa Tenggara Barat menghempas sebuah kapal cepat (speed boat) saat menyebrangi perairan Gili Meno menuju Gili Air. Kapal pun terbalik.
Meski mesin kapal yang dikemudikan oleh Nasri tersebut rusak dan kapal pecah, delapan orang penumpang, termasuk pengemudinya, selamat.
"Gelombang tinggi tiba-tiba muncul dan langsung mengempaskan kapal saya. Seketika mesin kapal rusak dan perlahan kapal terbalik,"kata Nasri, Selasa 12 Januari 2011.
Basuki salah seorang penumpang kapal syok dengan peristiwa itu. Ia bersyukur selamat, meski barang bawaannya terbawa arus deras.
Sementara, penumpang kapal lainnya, Tia (13) itu tidak dapat berkata banyak karena masih syok. "Saya menjerit sekerasnya saat terdengar suara keras dari depan speed boat,"ujarnya.
Tingginya gelombang yang disertai angin kencang menghambat pelayaran sejumlah kapal cepat di perairan Gili Trawangan.
Sejumlah pengusaha kapal wisata terpaksa tidak mengoperasikan kapalnya. Bahkan lima kapal cepat yang terparkir di Teluk Nare juga terbalik karena terkena gelombang tinggi.
Kepala Dusun Gili Trawangan, Marwi mengimbau agar pemilik kapal wisata mengurangi jumlah penumpangnya. Itu dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan.
Seperti diketahui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram mengeluarkan peringatan bagi pelayaran. Pasalnya hingga tiga hari kedepan cuaca ekstrem melanda kawasan perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) baik di timur,barat, utara dan selatan.
Menurut prakiraan BMKG Mataram Gede Sudika Pratama, ketinggian gelombang mencapai 5 sampai 6 meter dengan kecepatan angin rata-rata 50 sampai 60 kilometer per jam.
Tidak hanya di laut, cuaca buruk yang disertai angin kencang menumbangkan sejumlah pohon di Kota Mataram. Pohon tersebut menimpa kendaraan dan rumah warga.Bahkan dua orang pengendara motor tewas tertimpa pohon.
Laporan: Edy Gustan|Mataram
Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?
Memakai sunscreen atau tabir surya saat keluar rumah sangat penting, terlebih Indonesia merupakan negara tropis yang 'bersahabat' dengan sinar matahari.
