Bentrok Sengketa Lahan Kampus, 1 Dosen Kritis

Bentrokan
Sumber :
  • ANTARA/Yusran Uccang

VIVAnews - Bentrok aparat dan mahasiswa yang dipicu sengketa lahan di kampus Universitas Al Asyariyah Mandar (Unasman), Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, pada Kamis siang, 13 Januari 2011, menyebabkan puluhan mahasiswa terluka. Bahkan satu dosen dinyatakan kritis, diduga akibat luka tembak.
 
Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Polewali Mandar, Reski, mengatakan dari lima orang yang terkena tembakan, satu di antaranya adalah Sufyan, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unasman. “Karena kondisinya cukup parah, Sufyan terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin, Makassar setelah RSUD Polman tidak sanggup menanganinya,” kata Reski saat dihubungi VIVAnews.com.
 
Dia menyebutkan korban kemungkinan menderita luka tembak di bagian leher. Selain itu, ia juga terluka di lengan serta dahi karena lemparan batu. “Penanganannya harus dioperasi,” tambah Reski yang tidak menyebutkan apakah luka tembak itu akibat peluru karet atau peluru tajam.
 
Sementara itu, berdasarkan data PMI Unasman Polman, tercatat puluhan orang terluka dan dilarikan ke RSUD Polman dan rumah sakit milik TNI di daerah tersebut. Mahasiswa yang luka terkena batu dan kayu antara lain Firdaus Tambelu, Apris, Ramadhan, Mursalim, Andi Sumadi, Guntur, Amirullah, Edi Fikom, Mardana, Muh Rafi Farri, Irfan, Muh Nawawi, Andi Aris, dan Alif Darmadi.
 
Sedangkan yang diduga terkena tembakan peluru karet adalah Ilham, Muhammad Rusdi, dan Ibrahim, Jaka (Satpam Unasman), serta Sufyan. Satu dosen lain yang juga terluka dan sempat pingsan bernama Basri.

Kapolres Mandar Polman AKBP I Gusti Ngurah Rai Mahaputra dan Plt. Kabid Humas Polda Sulselbar AKBP Siswa belum berhasil dikonfirmasi. Ngurah tidak mengangkat telepon selulernya, sedangkan telepon Siswa tidak aktif. Pesan singkat yang dikirim VIVAnews.com hingga pukul 19.00 WIB juga belum dijawab.
 
Seperti diketahui, bentrokan terjadi di depan kampus Unasman ketika akan dilakukan eksekusi lahan kampus yang ditempati Unasman. Bentrokan terjadi setelah negosiasi antara dua pihak menemui jalan buntu. Juru sita yang dikawal  300 personel polisi memaksa melakukan eksekusi. Namun, mereka dihadang oleh ribuan mahasiswa Unasman bersama jamaah pengajian Qadariyah yang diasuh Rektor Unasman.
 
Bentrokan pecah. Mahasiswa melempari polisi dengan batu, kayu hingga bom molotov. Polisi berusaha membubarkan massa dengan melepaskan tembakan ke arah mahasiswa. Karena bentrokan tersebut, eksekusi lahan ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
 
Perebutan lahan kampus Unasman terjadi antara kubu Profesor Sahabuddin yang diwakili ahli warisnya dengan kubu Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) pimpinan Profesor Muis Kabri. Sengketa telah berlangsung sejak 2005 silam dan sudah masuk pengadilan.
 
Pihak DDI sebenarnya berhasil memenangkan kasus ini di pengadilan. Namun, putusan itu tidak diterima oleh pihak Unasman karena menganggap tidak berdasar. (Laporan: Rahmat Zeena, Makassar | kd)

Terpopuler: Mobil Pejabat Terkaya Versi LHKPN, Pemotor Emak-emak Berulah di Luar Negeri
Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem (veteran)

Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh

Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024