- (Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki)
VIVAnews - Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PPP, Ahmad Yani, menilai mustahil mengungkap kasus penggelapan pajak secara tuntas bila masih memakai pola instrumen hukum yang ada saat ini dan cara pendekatan yang konvensional.
Sebab, menurut Yani, indikasi terjadinya pembelokan proses hukum terhadap penuntasan kasus mafia pajak sudah dari awal. "BHD (Bambang Hendarso Danuri, mantan Kapolri) menyatakan akan membentuk tim independen mafia pajak, tapi sampai sekarang tidak pernah ada," katanya di gedung DPR, Kamis, 13 Januari 2011.
Bahkan, lanjutnya, orang pertama yang berupaya membongkar kejahatan mafia pajak ini justru dipenjara. Dia adalah mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji.
"Harusnya kita memberi apresiasi kepada Susno Duadji. Tanpa Susno tidak akan terbongkar. Ini bukan karya besar satgas. Satgas tidak ada karya besarnya. Ini kan terbongkar karena testimoni Susno," kata Yani.
Menurut Yani pula, terbongkarnya Gayus Tambunan keluar tahanan bahkan hingga bisa melancong ke luar negeri, seperti ke Macau, Singapura, dan Kuala Lumpur, juga bukan karena satgas. Melainkan, karena partisipasi anggota masyarakat yang menulis surat pembaca di media.
"Satgas hanya mampu mengatakan bahwa dia mendapatkan data yang membuktikan itu betul Gayus," kata Yani.
Yani juga mengkritik anggota satgas yang melakukan komunikasi dengan istri Gayus, Milana. "Satgas berkomunikasi beberapa kali dengan istri Gayus. Apakah itu dalam proses peletakan-peletakan sistem hukum yang baru? Menurut saya, ini yang harus ditata kembali. Oleh karena itu, saya sepakat bahwa sesungguhnya ini harus ada yang memimpin," kata Yani.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Yani, perlu memimpin penyelesaian kasus ini. "Sebetulnya tidak tepat jika mengatakan tidak intervensi," kata Yani.
"Pak JK (Jusuf Kalla) jelas mengatakan dalam Pansus Century bahwa menghina saya kalau saya disuruh intervensi, saya justru memerintahkan," tambah Uani menirukan ucapan JK waktu itu.
Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Pesta Gol, Duel Dewa United vs Madura United Dihentikan
Ada sejumlah pertandingan Liga 1 di antaranya Bhayangkara FC menghadapi Barito Putera hingga Dewa United berhadapan Madura United.
