- AP Photo/Mark Bake
VIVAnews - PT Indonesia AirAsia menyatakan minat terhadap pilot-pilot dan awak kabin Mandala Airlines. Pernyataan ini disampakaian Manajer Komunikasi Korporat Indonesia AirAsia Audrey Progastama Petrinya dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Senin 17 Januari 2011.
Dia mengatakan, Mandala dan AirAsia sama-sama menggunakan armada Airbus A320, sehingga memiliki sumber daya manusia yang serupa. "Kami sangat minat," katanya.
Audrey juga mengatakan, AirAsia tidak mengambil rute-rute Mandala yang kini ditawarkan ke sejumlah maskapai. "Pasar kami beda," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mandala Airlines menyetop seluruh penerbangan karena masalah keuangan. Tarif sewa pesawat yang dikenakan oleh Indigo Partners terlampau mahal sehingga memberatkan perusahaan.
Tak pelak, Mandala harus mengembalikan lima pesawat Airbus yang disewa dari Indigo, perusahaan pemilik pesawat yang sekaligus menjadi pemegang 49 persen saham Mandala. "Kami harus merestrukturisasi perusahaan guna memberi kesempatan kepada investor baru masuk," ujar Direktur Utama Mandala Airlines Diono Nurjadin beberapa waktu lalu.
AirAsia terus mengembangkan sejumlah penerbangan di Indonesia. Bahkan AirAsia mengumumkan telah menjadikan Medan sebagai salah satu hub atau pusat penerbangan di Indonesia.
Peresmian ini ditandai dengan penerbangan perdana AirAsia QZ 8084 dari Bandara Polonia, Medan, menuju Bandara Suvarnabhumi, Bangkok pada akhir pekan lalu. “Kami melihat Medan sebagai kota yang dinamis serta mengalami perkembangan yang pesat,” kata Presiden Direktur Indonesia AirAsia Dharmadi.
Dengan diresmikannya Medan sebagai salah satu hub, maka Indonesia AirAsia telah memiliki lima hub di Indonesia. Empat hub lainnya adalah Cengkareng, Bandung, Denpasar, dan Surabaya. Medan saat ini melayani rute Medan – Bandung, Medan – Surabaya, Medan – Kuala Lumpur, Medan – Penang, Medan – Bangkok, dan Medan – Hong Kong. (hs)
Peringatan Hari Otonomi Daerah Nasional, Jaya Negara Menerima Dua Penghargaan
Perjalanan otonomi daerah mencapai tahap kematangan melahirkan terobosan kebijakan dalam identifikasi dan perencanaan wilayah berpotensi dikembangkan secara terintegrasi.
