- Antara/ Regina Safri
VIVAnews -- Adik Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Bandoro Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo mewakili Keraton datang ke Kinahrejo, Kampung Mbah Maridjan, hari ini, Selasa 18 Januari 2010.
Tak sekedar berkunjung. Didampingi Bupati Sleman, Sri Purnomo, Gusti Bandoro memantau kondisi gunung Merapi jelang acara upacara adat Labuhan Gunung Merapi.
Upacara Labuhan Merapi merupakan rangkaian upacara yang dilaksanakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam rangka peringatan jumenengan Ndalem (naik takhta) Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diselenggarakan setiap tanggal 30 bulan Rejeb penanggalan Jawa.
"Labuhan akan dilaksanakan bulan Rejeb atau sekitar bulan Juni-Juli depan yang bertempat disini (Kinahrejo lereng Gunung Merapi)", kata Gusti Bandoro di Kinahrejo.
Sejumlah persiapan harus segera dilakukan. Saat ini, lanjutnya, balai Labuhan rusak dan perlu dibenahi, jalan perlu ditata lagi.
Upacara labuhan itu biasanya dipimpin oleh juru kunci Merapi. Sepeninggal Mbah Maridjan, belum ada sosok yang ditunjuk menggantikan sang kuncen. Lalu siapa yang akan memimpin upacara itu.
"Sebelum bulan Rejeb, insya Allah sudah ada pengganti Mbah Maridjan sebagai juru kunci, tandasnya," kata Gusti Bandoro Joyokusumo.
Siapa pengganti Mbah Maridjan? Kata Joyokusumo, sudah ada beberapa calon, para abdi dalem yang ada di lereng Merapi. " Calon tidak harus keluarga Mbah Maridjan. Semua abdi dalem kan masih ada. Jadi perlu kita seleksi juga mana yang memungkinkan," tambah dia.
Ditambahkan pangeran Yogya itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon juru kunci. "Harus bisa berdialog dengan alam, selain punya kekuatan agama. Harus beragama Islam," kata dia.
Jika sampai saat labuhan belum ada juru kunci yang terpilih, maka
yang tertua yang akan mengkoordinir upacara nanti.
Mbah Maridjan mengakhiri tugasnya sebagai juru kunci pada 26 Oktober 2010. Pengabdiannya berakhir ketika awan panas 'wedhus gembel' meluluhlantakkan kampungnya. Hingga akhir hayatnya, Mas Penewu Suraksohargo tak pernah meninggalkan Merapi.
Laporan: Erick Tanjung| DIY