Takut Pingsan, Milana Tak Dampingi Gayus

Rabu, 19 Januari 2011 - 11:35 WIB

Oleh :

Istri Gayus Tambunan Jadi Saksi

Sumber :

Antara/Yudhi Mahatma

VIVAnews -- Gayus Halomoan Tambunan akhirnya tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sekitar pukul 11. 07 Waktu Indonesia Barat.

Turun dari mobil tahanan, Gayus yang memakai kemeja batik cokelat lengan pendek langsung dikerubuti puluhan wartawan. Ia sempat terdorong dan tergencet kerumunan jurnalis.

Petugas keamanan sempat kewalahan memasukkan Gayus ke ruang tahanan pria yang terletak di belakang pengadilan.

Hingga Gayus datang, istrinya, Milana Anggraieni tak nampak di lokasi sidang. Pengacara Gayus dalam kasus pelesri ke luar negeri, Hotma Sitompoel, mengatakan, Milana memang tak akan datang.

"Nggak, demi kebaikan dia. Mental, Mbak... takutnya kalau vonisnya berat dia pingsan," kata Hotma di PN Jakarta Selatan, Rabu 19 Januari 2011.

Ditambahkan Hotma, Milana lebih baik berada di rumah dan beristirahat. "Dia kurang sehat, capek karena mengabdi pada suami. Dia begini gara-gara kerjaan suami," kata Hotma.

Terkait vonis Gayus, Hotma meminta hakim memutuskan dengan sebaik-baiknya. "Agar dalam memutuskan tidak terpengaruh oleh opini yang beredar.

Gayus Tambunan dituntut 20 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum. Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu juga dituntut denda Rp500 juta dan subsidair enam bulan penjara.

Jaksa membidik Gayus dengan empat pasal berlapis. Pertama Gayus dijerat dengan pasal 3 Jo Pasal 18 undang-undang tindak pidana korupsi. Dia diduga memperkaya diri sendiri.

Kedua, menjeratnya dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a undang-undang Tindak Pidana Korupsi, Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1. Dia dituding menyuap penyidik Mabes Polri M Arafat Enanie, Sri Sumartini, dan Mardiyani.

Ketiga, Gayus dijerat pasal 6 ayat 1 undang-undang tindak pidana korupsi karena telah memberikan sejumlah uang sebesar 40.000 dolar Amerika kepada Hakim Muhtadi Asnun, Ketua Majelis Hakim yang menangani perkara Gayus di Pengadilan Negeri Tangerang. Keempat, Gayus dijerat dengan pasal 22 Jo pasal 28 Undang-undang tindak pidana korupsi.

Dalam pledoinya Gayus membantah semua tuduhan itu, "Saya ini bukan orang baik, tapi bukan juga penjahat," kata Gayus dalam pembelaannya.