Pajak Akui Temuan Transaksi Ganjil PPATK

Dirjen Pajak Mochammad Tjiptardjo
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Direktorat Jenderal Pajak membenarkan bahwa Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) memang menyampaikan temuan lembaganya terkait rekening pegawai pajak dalam rapat pimpinan (rapim). Data yang disampaikan itu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap rekening pegawai pajak yang mencurigakan.

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak, Iqbal Alamsjah mengatakan hal tersebut disampaikan pada pembekalan Rapim yang juga diisi oleh KPK dan institusi lain.

Menurut Iqbal, pemeriksaan itu dimulai atas permintaan Kementerian Keuangan saat kasus Gayus mulai mencuat. Pada saat itu Ditjen Pajak memberikan lebih dari 3.000 nama pegawai pajak di bidang pemeriksaan untuk kemudian dicek PPATK kewajaran transaksi di rekening mereka.

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

Pembekalan kemarin dihadiri seluruh kepala kantor eselon dua dan tiga, termasuk Dirjen pajak. "Pak Yunus Husein (Kepala PPATK) juga memberitahukan ada transaksi-transaksi seperti ini," ujarnya di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2011. "Lihat sisi positifnya, hal ini sebagai kode etik bagi aparat pajak."

Kemarin, Ketua PPATK Yunus Husein membeberkan sejumlah temuan mengejutkan di hadapan ratusan pejabat pajak. Pemaparan Yunus terkait dengan hasil penelusuran sementara PPATK terhadap rekening pegawai Ditjen Pajak dan Bea Cukai—yang oleh sejumlah survei kerap didudukkan sebagai dua lembaga yang paling korup di negeri ini.
 
Dan hasilnya sungguh mengejutkan. PPATK menemukan indikasi bahwa memang ada banyak 'Gayus' lain di dua instansi ini.

“Kami meyakini potensi temuan dalam skala lebih besar yang mencakup jabatan lebih luas serta lebih tinggi,” PPATK menyimpulkan hasil penelusuran terhadap ribuan rekening pejabat di kedua instansi itu. "Sampai sekarang, yang dicurigai jumlahnya mencapai ratusan pejabat," kata sumber VIVAnews.com. Berita selengkapnya bisa dibaca di sini. (hs)

Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024