- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Direktorat Jenderal Pajak menganggap Gayus Tambunan adalah 'tsunami' bagi institusi tersebut. Gayus telah menyebabkan beban yang berat bagi pegawai pajak.
"Gayus itu ibarat 'tsunami' bagi Ditjen Pajak. Semua aparat di Ditjen Pajak menanggung beban, demoralisasi, dan demotivasi," ujar Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak, Iqbal Alamsjah, kepada VIVAnews.com dan dua media televisi di Jakarta.
Sesudah pembacaan vonis, Gayus mengungkapkan curahan hatinya. Gayus juga menyebutkan mengapa hanya dirinya yang menjadi korban untuk mengalihkan isu mafia pajak yang kemungkinan melibatkan direktur dan dirjen pajak.
"Kami sudah antisipasi itu, karena Gayus itu ibarat 'tsunami' bagi Ditjen Pajak," ujarnya.
Meski ikut menanggung beban Gayus, saat ini pegawai pajak sudah mulai bangkit. Dari 32 ribu pegawai Ditjen Pajak, tidak semuanya seperti Gayus.
"Ini out of the box, extraordinary. Aparat penegak hukum yang menangani kasus tersebut. Ditjen Pajak tidak intervensi, biarlah yang menyelesaikan penegak hukum," ujarnya.
Menurut dia, penyimpangan aparat pajak bisa disebabkan beberapa faktor seperti pajak pertambahan nilai (PPN) yang bermasalah. Pegawai pajak bisa menyulap jumlah pembayaran pajak sehingga tidak disetorkan wajib pajak.
Hal itu bisa berasal dari pihak pegawai pajak atau wajib pajak. Untuk itu, dia mengimbau bagi wajib pajak agar tidak mencoba menyuap petugas.
"Kami mengimbau jangan mengiming-imingi petugas kami lagi. Kami sudah
terbuka, kami sudah reformasi. Ke depan, mohon dukungan masyarakat. Beri
kami waktu memperbaiki ini semua," tuturnya. (art)