Pukat UGM

Soal Gayus, Persoalan di Polisi Bukan Satgas

Gayus Halomoan Tambunan menjalani sidang putusan.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Setelah divonis tujuh tahun penjara kemarin, terdakwa manipulasi pajak Gayus Tambunan 'bernyanyi' Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum telah campur tangan dalam kasusnya. Salah satunya, Gayus menyebut Sekretaris Satgas Denny Indrayana yang diduga mengarahkan kasusnya kepada tiga perusahaan yang tergabung dalam Grup Bakrie.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar, menyatakan, tuduhan Gayus itu perlu diklarifikasi lebih lanjut oleh Satgas. Zainal sendiri berpendapat, berdasarkan rekaman BlackBerry Messenger Denny dengan Gayus dan istrinya, Milana, sebenarnya Gayus yang berlebihan menanggapi Denny.

"Gayus yang lebay menerjemahkan kata-kata Denny," ujar Zainal. "BBM Denny dan Milana misalnya jelas tak menyebut arahan Gayus harus mengarah ke perusahaan Bakrie," kata Zainal saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 20 Januari 2011.

Dari tuduhan Gayus ini, menurut Zainal, sudah terlihat sebenarnya persoalan pengusutan kasus Gayus ini bukan pada Satgas. Persoalannya ada pada kepolisian dan kejaksaan. "Satgas itu tak bisa mengintervensi kedua lembaga hukum itu," kata Zainal. "Artinya, simpul pengusutan kasus Gayus ini di situ, kepolisian dan kejaksaan."

"Mengapa kepolisian sejak awal tidak mengusut semua keterangan Gayus?" kata Zainal. Gayus sudah mengaku menangani pajak 44 perusahaan. "Mengapa hanya perusahaan Bakrie yang diusut?"

Akibatnya, Zainal menambahkan, tidak mengherankan jika kemudian hakim hanya  menjatuhkan vonis tujuh tahun atas Gayus. "Karena jangan-jangan problemnya pada kepolisian dan kejaksaan yang tidak menyuplai data," kata pengajar hukum administrasi negara di Fakultas Hukum UGM itu.

Karena itu, Zainal mengharapkan, kehebohan "nyanyian" Gayus kemarin ditindaklanjuti Presiden bukan hanya dengan meminta klarifikasi Satgas, tapi juga kejaksaan dan kepolisian. Jika Presiden bisa mengultimatum Satgas 1 x 24 jam, seharusnya kepolisian dan kejaksaan juga bisa diberi ultimatum yang sama.

"Jangan karena tak pandai menari, lantai yang terjungkit," kata Zainal.
 "Jangan sampai, kambing hitam masalah ini pada Satgas, padahal seharusnya pada mafia-mafia pajak dan pengusaha hitam."

Kepolisian baru kemarin menegaskan akan mengusut kaitan Gayus dengan 44 perusahaan yang menjadi kliennya. Kepastian itu setelah Kementerian Keuangan menyerahkan 151 daftar perusahaan yang menjadi 'pasien' terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan kepada Mabes Polri.

"Sejumlah 151 itu diduga punya hubungan khusus (dengan Gayus), diperkecil lagi jadi 44," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, Rabu 19 Januari 2011. (art)

Maju Pilkada Kalsel 2024, Pasangan Muhidin-Hasnur Kantongi Restu Haji Isam
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menlu Singapura Vivian Balakrishna

Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat

Kedua Menteri tersebut optimis bahwa hubungan ekonomi Indonesia Singapura terus terjalin kuat melalui berbagai kerja sama bilateral yang potensial.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024