Pertamina Incar Keuntungan Rp17,7 Triliun

SPBU Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) menyetujui belanja modal sebesar Rp37,1 triliun atau meningkat 86,4 persen dibandingkan prognosa 2010 sebesar Rp19,9 triliun.

Sekitar 76,4 persen atau sebesar Rp28,4 triliun dari belanja modal itu akan digunakan untuk sektor hulu dan 23,6 persen lainnya guna pengembangan di sektor hilir.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

RUPS juga menetapkan target perolehan keuntungan sebesar Rp17,7 triliun atau meningkat 14,2 persen dibanding prognosa 2010 sebesar Rp15,5 triliun.

"Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2011 disusun melalui strategi aggressive in upstream and profitable in downstream," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 20 Januari 2011.

Harun menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, Pertamina akan terus mempercepat transformasi yang sedang berjalan melalui peningkatan pertumbuhan cadangan dan produksi minyak, gas, dan panas bumi di sektor hulu, meningkatkan nilai tambah pada pengolahan dan lebih ekspansif di pemasaran produk-produk unggulan di sektor hilir.

"Target produksi minyak dan gas 2011 dipatok sebanyak 470.31 ribu barel ekuivalen minyak per hari atau naik 26,81 ribu barel ekuivalen minyak per hari dibandingkan prognosa 2010 sebesar 443,5 ribu barel per hari," ujar dia.

Sementara itu, produksi panas bumi Pertamina pada 2011 juga ditargetkan meningkat 800 ribu ton menjadi 16,5 juta ton atau setara 2.188 gigawatt hour dibandingkan produksi 2010 sebesar 15,7 juta ton atau setara 2.089 gigawatt hour," ujar Harun.

Harun menjelaskan, pengembangan investasi di bidang hulu meliputi pengeboran eksplorasi 76 sumur dan pengembangan 221 sumur. Untuk panas bumi, Pertamina akan mengembangkan lapangan Hululais, Sungaipenuh, Lumut Balai, Ulubelu, Karaha, Kamojang, Lahendong 5-6, dan Kotamobagu dengan total kapasitas terpasang 1.092 megawatt.

Untuk target produksi bahan bakar minyak (BBM) selama 2011, menurut Harun, ditetapkan sebanyak 247,3 juta barel atau meningkat 11,8 juta barel dibandingkan produksi BBM pada 2010 sebanyak 235,5 juta barel. Demikian juga untuk target produksi non BBM yang meningkat menjadi 23,9 juta barel tahun ini, atau naik 1,7 juta barel dibandingkan produksi 2010 sebanyak 22,2 juta barel.

"Volume penjualan produk non PSO (public service obligation) juga diharapkan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," tuturnya.

Menurut dia, produk BBM ritel non PSO ditargetkan meningkat 330 ribu kiloliter atau menjadi 1,56 juta kiloliter pada 2011 dibandingkan prognosa penjualan 2010 sebanyak 1,23 juta kiloliter.

Penjualan pelumas Pertamina juga diharapkan akan lebih ekspansif dengan target penjualan pada 2011 sebanyak 546 ribu kiloliter atau naik 88 ribu kiloliter dibandingkan prognosa 2010 sebanyak 458 ribu kiloliter.

Untuk bisnis aviasi, penjualan avtur ditargetkan meningkat menjadi 3,3 juta kiloliter atau naik 110 ribu kiloliter dibandingkan 2010 sebanyak 3,19 juta kiloliter. Parameter yang digunakan untuk menetapkan target 2011 yakni harga minyak di level US$80 per barel dan kurs Rp9.000 per dolar AS. (hs)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024