Polri Bekuk WNA Penyelundup Manusia

Ilustrasi kekerasan.
Sumber :
  • Nadya

VIVAnews - Seorang warga Australia keturunan Irak yang diyakini pelaku penyelundupan manusia berhasil dibekuk aparat polisi. Haydar Khani alias Syahram alias Abu Hamid alias Ali Khoram diburu menyusul tenggelamnya kapal Maju Jaya di sekitar Pulau Christmas pada Desember 2010 lalu.

"Yang bersangkutan ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Senayan pada 25 Januari," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 26 Januari 2011.

Haydar diketahui sudah dua tahun berada di Indonesia. Dia masuk ke Indonesia dengan menggunakan visa wisata. Berkedok turis, ia melakukan aksinya sejak 2010 lalu. Selama kurun waktu setahun, Haydar tercatat telah melakukan penyelundupan manusia ke Australia sebanyak sepuluh kali. "Selama September sebanyak enam kali dan Oktober empat kali," kata dia.

Modusnya, "Bekerjasama dengan orang-orang yang membutuhkan tenaga kerja di sana (Australia), tapi dengan prosedur yang tidak benar."

Polri akan menjerat Haydar dengan Pasal 50 dan Pasal 52 UU Nomor 9 tahun 1999 tentang Keimigrasian. Namun jika dalam penyidikan ditemukan fakta baru, aka akan diarahkan kepada kasus penyelundupan manusia. "Tidak menutup kemungkinan perdagangan manusia bisa dikenakan. Ini hanya sangkaan atau dugaan awal," kata dia.

Penangkapan Haydar merupakan rangkaian pengusutan tenggelamnya sebuah kapal bernama Maju Jaya yang mengangkut 72 imigran ke Australia di sekitar Pulau Christmas, Australia pada 15 Desember 2010 yang lalu. Pada kejadian itu, sebanyak 30 imigran tewas dan 42 lainnya berhasil diselamatkan.

Buntut peristiwa itu, tiga anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia diperiksa oleh polisi Australia. Sebagai tindak lanjut pengembangan untuk mengungkap sindikat penyelundupan manusia ini, polisi Australia mengirimkan data-data jaringan itu ke Indonesia.

"Dari data-data yang diberikan polisi Australia, Bareskrim menindaklanjuti dan menemukan sebuah nama (Haydar) yang diduga kuat menyiapkan segala sesuatunya untuk memberangkatkan orang ke Australia menggunakan kapal," kata Boy.

Sebelum melakukan penangkapan Haydar, Polri telah menangkap dua warga negara Indonesia yang diduga terlibat jaringan ini. Mereka adalah Hasan Basri dan Erwin alias Bob. "Satu orang masih DPO atas nama Syukri," kata dia.

Selain itu, Polri juga masih mengembangkan apakah masih ada anggota jaringan penyelundupan manusia ini, termasuk keterlibatan warga negara asing. "Masih dikembangkan," kata dia.

Jangan Asal Gaya! Hati-Hati Penggunaan Sepatu Carbon Plated Buat Lari
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT yang masih mengeluarkan asap

Gunung Ile Lewotolok Terjadi 94 Kali Gempa Embusan, Menurut Pos Pengamatan

Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, melaporkan terjadi gempa embusan sebanyak 94 kali. Gunung terlihat jelas dan asap kawah teramati berwarna putih.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024