KPK Usut Pemberi Cek Pelawat Pekan Depan

Seorang pengunjuk rasa di depan kantor KPK
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah memproses sejumlah mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR yang diduga menerima cek pelawat atau perjalanan saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) tahun 2004. Pekan depan, KPK mulai menyasar siapa-siapa yang berperan sebagai pemberi cek tersebut.

"Ini kan dalam proses pengembangan penyidikan. Setelah proses ini selesai, fokus kami adalah siapa pemberinya," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP, di kantor KPK, Jumat 28 Januari 2011. "Mungkin pekan depan, proses itu (pemberi cek) kami mulai lagi untuk pengembangan."

Dia mengakui, menjerat pemberi suap tidak mudah karena harus berdasarkan dua alat bukti agar bisa dilanjutkan sampai ke pengadilan. Sebenarnya, lingkaran pemberi cek ini sudah terungkap beberapa kali dalam sidang para terdakwa penerima cek.

Tokoh Hindu Sebut World Water Forum ke-10 Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga Bali

Dalam persidangan empat mantan anggota DPR, terungkap peran Komisaris PT Wahana Esa Sejati, Nunun Nurbaeti Daradjatun. Dia diketahui sebagai pihak yang membagikan cek perjalanan kepada empat fraksi di DPR.

Namun, selama persidangan, Nunun tidak pernah hadir untuk menjadi saksi. Nunun beralasan saat ini menderita penyakit lupa berat dan sedang menjalani pengobatan di Singapura.

Pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tahun itu dimenangkan Miranda Swaray Goeltom. Namun, Miranda, usai diperiksa membantah pernah menjanjikan anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004 memberikan uang saat dirinya terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

IOH Kembali Hadirkan INSPIRE, Program Magang untuk Mahasiswa Tingkat Akhir dan Lulusan Baru

Dalam kesempatan yang sama, Johan menjelaskan bahwa hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap 25 tersangka yang semua adalah mantan legislator periode 1999-2004. Namun, kata Johan, ada lima tersangka yang tidak memenuhi panggilan. Mereka adalah Boby Suhardiman (Golkar), Rusman Lumbantoruan (PDIP), Williem Tutuarima (PDIP), dan Hengky Baramuli (Golkar), dan Budiningsih (PDIP).

"Yang ada keterangan sakit dari rumah sakit hanya Boby dan Williem. Tiga lainnya belum ada konfirmasi," kata dia. "Kami masih cari kejelasannya."

Wuling BinguoEV melakukan pengecasan di DC Charging Station

Pembiayaan Kendaraan Listrik Meningkat 338 Persen

Mandiri Utama Finance sebagai anak perusahaan Bank Mandiri yang bergerak dalam bidang jasa pembiayaan, kembali menyelenggarakan MUF Auto Fest 2024 di Jakarta dan digelar

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024