Mereka Pilih Timor Leste daripada Indonesia

Mengangkut barang melintas batas Indonesia-Timor Leste
Sumber :
  • Antara/ Marboen

VIVAnews -- Tekad Wilem Taek (51) sudah bulat, ia memilih meninggalkan Indonesia dan pindah ke Timor Leste, negara baru yang berdiri di atas tanah kelahirannya, Timor Timur.

Ia tak hanya bawa badan, tapi juga sejumlah perlengkapan untuk memulai hidup baru: 40 lembar seng, 40 bebak untuk dinding rumah, 20 batang tiang, satu karung pakaian, satu paket perabot dapur, tiga karung jagung dan peralatan kebun. 

Wilem adalah satu dari 69 eks pengungsi Timor Timur yang menetap lebih dari 12 tahun di kamp pengungsi Timor Barat, NTT. Setelah empat bulan menunggu, tadi pagi sekitar pukul 08.00 Wita, mereka diangkut sejumlah truk melalui pintu lintas batas Motamasin, di selatan Kabupaten Belu.

Koordinator Centre for IDP Service (CIS) Timor Atambua, Anato Bonito Moreira mengatakan, sejumlah pengungsi punya alasan untuk pulang kampung.

Selain rindu untuk berkumpul kembali dengan keluarga yang ditinggalkan pasca jajak pendapat tahun 1999, mereka hengkang karena sulit untuk mendapatkan lahan pertanian di lokasi pengungsian.

"Mereka memilih pulang kampung  dengan harapan akan mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak serta mendapatkan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik," kata Anato saat dihubungi VIVAnews, Senin 31 Januari 2011.

Faktor lain yang mendorong eks pengungsi untuk pulang yakni semakin kondusifnya situasi politik di bekas provinsi ke-27 Indonesia itu.  "Ini adalah pemulangan terbesar dalam enam tahun terakhir," tambah Anato.

Pemulangan para eks pengungsi difasilitasi Grupu Servisu Fila Hikas Knua, salah satu organisasi non pemerintah di Timor Leste beranggotakan  Asosiasaun HAK,  Forum Solidaritas Rakyat Timor Lorosae (Fortilos), Igreja Protestante Timor-Leste, Ita ba Paz, Jesuit Refugee Service (JRS), Provedoria dos Direitos Humanos e Justica, Sagrada Corazao de Jesus, dan The Frontiers. 

Di pihak Indonesia, lembaga yang terlibat adalah Centre for IDP Service (CIS) Timor dan Forum Pemerhati Perempuan dan Anak  Atambua.

Divisi Advokasi  Grupu Servisu Fila Hikas Knua Timor Leste, Nug Katjasungkana, dalam emailnya mengatakan, setelah diterima oleh pihak berwenang  di Timor Leste, 69 orang pengungsi akan meneruskan perjalanan ke desa masing-masing.

Kembali ke Timor Leste hanya satu pilihan bagi para eks pengungsi. Sebelumnya, tahun 2010 lalu, ratusan warga eks  pengungsi yang  bermukim di Kupang, Nusa Tenggara Timur mengancam akan meminta suaka politik ke Portugal -- bila pemerintah tidak menjamin hak hidup mereka sebagai WNI.

Alasan utama yang mendorong eks pengungsi Timtim untuk mencari suaka yakni minimnya perhatian pemerintah Indonesia, khususnya pengungsi yang masih mendiami kamp-kamp darurat yang dibangun lembaga internasional pada tahun 1999 lalu.

Laporan: Jemris Fointuna|Kupang

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto
Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024