- Antara/ Deni
VIVAnews - Untuk mewujudkan efektivitas pemeriksaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyepakati nota kesepahaman dengan kementerian negara/lembaga. Nota kesepahaman ini terkait pengembangan dan pengelolaan sistem informasi untuk akses data guna pemeriksaan pengelolaan serta tanggung jawab keuangan negara.
Sekretaris Jenderal BPK, Hendar Ristriawan, mengatakan sistem informasi akses data tersebut merupakan langkah strategis guna mewujudkan sinergi antara BPK dan pemilik kepentingan, termasuk entitas yang diperiksa.
"Konsep ini kami sebut BPK Sinergi," kata Hendar di gedung BPK, Jakarta, Selasa, 1 Februari 2011.
Melalui kesepakatan bersama tersebut, selanjutnya akan dibentuk pusat data BPK yang menggabungkan data elektronik BPK (E-BPK) dengan data elektronik auditee (E-Auditee). Pelaksanaan program ini mendorong transparansi dan akuntabilitas data auditee.
Sementara itu, Ketua BPK, Hadi Poernomo, menyatakan konsep ini dilakukan untuk transparansi dan akuntabilitas. Kesepakatan itu juga tidak akan mengurangi atau menambah kewenangan auditor BPK. "Ini hanya sekadar cara mengakses data, komunikasi, dan berinteraksi," ujarnya.
Hadi menjelaskan, konsep BPK Sinergi ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat, di antaranya mengurangi KKN secara sistematis, mengoptimalkan penerimaan negara, serta untuk efisiensi dan efektivitas pengeluaran negara.
Selain itu, konsep BPK Sinergi tersebut dapat mengoptimalkan audit kinerja dan tindak lanjut penanganan oleh BPK.
5 Karakter Cewek Kaya Raya 'Chaebol' Paling Populer di Drama Korea
Drama Korea seringkali menampilkan kisah-kisah yang menarik, termasuk karakter-karakter cewek kaya raya atau disebut chaebol yang menawan. Berikut deretan yang populer.
