Pertamax Tembus Rp8.000, Apa Kata Hatta?

Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Harga Pertamax kini telah menembus level Rp8.000 per liter. Kenaikan harga Pertamax dan Pertamax Plus tersebut untuk menyesuaikan dengan harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik.

Per 1 Februari 2011, dalam keterangan resmi PT Pertamina, untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax naik Rp200 per liter menjadi Rp8.050. Sementara itu, harga Pertamax Plus naik Rp350 per liter menjadi Rp8.450.

Menanggapi kenaikan harga Pertamax tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan, dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang semakin tinggi, justru memicu pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Caranya, dengan memberikan subsidi terutama kepada masyarakat yang berhak.

Menurut dia, subsidi tersebut diharapkan tepat sasaran di tengah anggaran negara yang terbatas. "Kita masih banyak memerlukan anggaran-anggaran untuk perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan (karena imbas kenaikan BBM)," kata Hatta di gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Selasa 1 Februari 2011.

Hatta menambahkan, program pembatasan konsumsi BBM jenis Premium akan dipaparkan lagi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Ini sesuai dengan permintaan DPR mengenai dampak sosial dan ekonomi dari penerapan sistem tersebut," kata Hatta. Dia menjelaskan, pembatasan konsumsi BBM yang akan diberlakukan semata-mata karena masalah keadilan.

Terpopuler: Ramalan Zodiak sampai Penjelasan Buya Yahya Soal Panggilan Pak Haji

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan siap melakukan uji coba pengendalian
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah trayek angkutan umum di DKI Jakarta. Salah satu yang diuji coba adalah mikrolet M-01 jurusan terminal Kampung Melayu-Senen yang akan ditempeli stiker ber-barcode untuk pengendalian BBM bersubsidi.

"Barcode-nya nanti akan dipindai untuk mengetahui jumlah konsumsi BBM per
mobil angkutan umum," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, pekan lalu.

VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran, Ayatollah Khamenei

Mengenal Sosok Pemimpin Tertinggi Negara Iran, Ternyata Bukan Presiden

Ayatollah Ali Khamenei yang telah memegang jabatan sebagai Pemimpin Tertinggi Iran sejak tahun 1989, adalah sosok yang mengemuka dalam sejarah dan politik negara tersebut

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024