- Pasar Tradisional
VIVAnews - Kenaikan harga bahan pangan tetap menjadi momok bagi inflasi Januari 2011 seperti bulan-bulan sebelumnya. Beras dan cabai rawit masih menyumbang inflasi masing-masing 0,11 persen.
"Cabai rawit ini luar biasa, benar-benar pedas," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan di Jakarta, Selasa, 1 Februari 2011.
Laju inflasi Januari tahun ini mencapai 0,89 persen. Inflasi tahunan (year on year/YoY) mencapai 7,02 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding inflasi YoY Desember sebesar 6,96 persen.
Selain cabai, komoditas lain yang ikut menjadi penyumbang terbesar inflasi pada Januari adalah ikan segar sebesar 0,09 persen, cabai merah (0,07 persen), bawang merah (0,07 persen) minyak goreng (0,05 persen), rekreasi (0,03 persen).
Tak hanya bahan pangan, BPS mencatat faktor kenaikan harga sewa kontrakan menyumbang inflasi 0,06 persen. Sedangkan kenaikan bensin tanpa subsidi (Pertamax) juga menyumbang 0,02 persen.
Rusman mengatakan, selama ini Pertamax memang menjadi salah satu komoditas penyebab inflasi. Namun persentase sumbangan produk bahan bakar tersebut memang tidak terlalu tinggi.
Namun seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang berimbas pada harga jual Pertamax, diperkirakan kontribusi komoditas ini akan semakin meningkat.
"Pertamax menyumbang inflasi 0,02 persen pada harga Rp 7.800 per liter. Kalau ada kenaikan lagi, tentunya sumbangan pada inflasi juga semakin bertambah," kata Rusman. (hs)