- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah berharap kalangan perbankan tidak ikut-ikutan atau latah menaikkan tingkat suku bunga paska Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin. Sebab, perbankan masih memiliki spread cukup lebar dari pengenaan bunga yang berlaku selama ini.
"Karena spread-nya kan masih lebar, jadi tidak perlu ikut-ikutan. Saya harapkan itu (menaikkan suku bunga kredit) tidak perlu," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Jumat 4 Februari 2011.
Menurut Hatta, BI pastinya sudah memperhitungkan berbagai aspek, termasuk ekspektasi dari pasar dalam keputusannya menaikkan BI Rate. Namun, pemerintah berharap hal yang sama tidak diikuti perbankan dan malah mendorong agar tingkat suku bunga diturunkan.
Permintaan pemerintah tersebut juga seiring upaya untuk terus menjaga agar laju inflasi tidak melewati target yang ditetapkan. "Harus kita lihat, kalau inflasi tinggi biasanya harus dijaga juga keseimbangan," kata Hatta.
Selain itu, pemerintah berharap dengan terjaganya spread suku bunga bank yang idealnya tidak sampai pada level 4-5 persen akan turut membangun kepercayaan pasar tetap tinggi.